"Eits, Dinah, lu ada rencana malam ini gak?" Tanya KukukbelukÂ
"Wah, belom ada nih rencana. Ada yang mau diajak nongkrong?" Balas Dinah bertanya pada Kukuk teman karibnya yang sudah terbiasa dengan bahasa gaul.
Mereka berdua adalah wanita desa yang sudah terkena virus bahasa gaul yang mereka tiru dari artis-artis muda di sinetron telivisi yang mereka tonton tiap hari. Sambil masak nonton sinetron, sambil seterika nonton sinetron, sambil makan atau ngopi di rumah nonton sinetron.
"Aku mau cerita nih, Din. Gue putusin buat ninggalin Atmo Karpet dan keluarganya."
"Seriusan, My? Wah, gue salut banget sama keputusan lo. Gue dukung banget, My!" Timpal Dinah sambil menepuk pundak Kukuk.
"Makasih, Din. Gue udah ga sanggup lagi, Din. Udah capek banget diperlakukan kayak sampah," jawabnya mantap.
"Yaudahlah, My. Besok kita gue ajak jalan-jalan, refresh otak lu. Lu butuh istirahat dari drama keluarga," ajak Dinah.
"Wah, makasih banget ya, Din. Gue bener-bener butuh temen kayak lo yang selalu ada buat gue," ujar Kukuk kegirangan.
"No problem, My. Kita sahabat, kan? Kita saling support satu sama lain. And remember, girls support girls!"
"Iyaa, girls support girls, Din. Aku bersyukur punya sahabat sebaik lo, Din," terangnya.
"Nah, sekarang kita pesen kopi dulu, My. Biar semangat cerita lebih banyak lagi!" Sambut Dinah dengan senang.