Oleh: Eko WindartoÂ
Hujan di bulan Desember turun lembut, menyentuh bumi dalam bisikan sutra.
Rintiknya merdu, mengalun seperti irama, menyirami tanah yang haus akan lembah.
Rindu dan sepi menyatu dalam setiap tetes, mengalir menari di jendela senja, membius hati yang merindukan hangatnya pelukan,
di tengah dinginnya angin yang berbisik.
Di bulan Desember hujan bertandang, menyegarkan alam yang telah kenyang oleh malang.
Suara hujan Desember yang merdu, menyapa hati yang gundah gulana, mengikuti rasa rindu di langit yang biru, seakan mengingatkan akan kenangan dan asa.
Hujan di bulan Desember masih turun, mengalir dalam diam yang mendalam.Â
Dalam jejak di tanah yang tercinta, menyisir senyap malam yang merangkul lakuku.
Hujan di bulan Desember, hadir sebagai penyejuk bagi jiwa yang terluka.
Di dalam goresan pena waktu,Â
rindu dan kerinduan menyelusuri cinta yang abadi.
Batu, 4122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H