Mohon tunggu...
Eko To
Eko To Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Hutan Pinus

2 Desember 2024   07:03 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/id-id/@northwoodsmurphy/

Oleh: Eko Windarto 

Di hutan pinus yang sunyi dan sejuk, seorang pria muda bernama Reza sedang berjalan-jalan untuk menyegarkan pikirannya. Langkahnya ringan menyusuri jalan setapak yang dilapisi daun kering, sementara sinar matahari bermain-main di antara pepohonan tinggi.

Reza adalah seorang penulis yang sering mencari inspirasi dari alam untuk karyanya.

Saat dia terus melangkah, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari arah yang berbeda. Dengan rasa ingin tahu yang memuncak, Reza bergegas mengikuti suara itu hingga dia tiba di pinggir sebuah jurang curam. 

Di bawah jurang, Reza melihat seorang wanita cantik yang tersandar di tebing curam, tampak kelelahan dan putus asa.

"Dia pasti terjebak di sana," pikir Reza sambil memperhatikan kondisi wanita itu. 

Tanpa berpikir panjang, dia turun ke tebing dengan hati-hati untuk menolong wanita itu. Setelah beberapa usaha yang berani, Reza berhasil menjangkau tangan wanita tersebut dan menariknya ke atas.

Wanita itu, yang bernama Maya, terlihat sangat bersyukur atas pertolongan Reza. Mereka duduk bersama di atas rerumputan yang hijau sambil bercerita tentang pengalaman mereka. Maya menceritakan bahwa dia tersesat di hutan ini karena mencari bunga langka untuk obat penyakit langka yang dideritanya.

Reza tergerak oleh kisah Maya dan bersedia membantunya menemukan bunga langka tersebut. 

Mereka menjelajahi hutan bersama-sama, saling berbagi cerita dan tawa diantara pepohonan yang tinggi. 

Akhirnya, setelah perjalanan yang panjang, mereka menemukan bunga tersebut di suatu sudut hutan yang tersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun