Mohon tunggu...
Eko Suryo Pranoto
Eko Suryo Pranoto Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah pekerja keras dan seorang pendidik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Negatif Anak Kurang Bersosialisasi dengan Lingkungan Sekitar

23 September 2024   10:15 Diperbarui: 23 September 2024   10:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosialisasi bagi anak-anak merupakan suatu kegiatan yang sangat baik bagi perkembangan motorik, kecerdasan, dan juga emosional. Melalui interaksi dengan teman sebaya, keluarga, dan lingkungan sekitar, anak-anak dapat mengasah keterampilan sosial. Anak mampu beradaptasi dengan lingkungan merupakan suatu nilai positif bagi perkembangan anak.

Maraknya Pembangunan cluster-cluster perumahan yang hanya terdiri dari beberapa rumah saja, juga merupakan salah satu penyebab anak tidak mau bersosialisasi dengan lingkungan. Lingkungan yang tertutup dan juga banyaknya keluarga muda yang menunda kehadiran buah hati juga menjadi penyebab anak kurang berinteraksi dengan lingkungan. Selain itu, perkembangan teknologi juga sangat berperan bagi perkembangan anak-anak. Banyaknya media juga menjadi penyebab anak tidak mau bersosialisasi.

Banyak pakar pendidikan dan dokter anak yang memberikan pentingnya bersosialisasi bagi anak-anak. Sosialisasi juga merupakan faktor anak menjadi anak yang cerdas secara intelektual dan juga secara emosional. Ada beberapa dampak yang akan didapatkan pada anak jika anak tkurang bersosialisasi.

1. Kurang percaya diri

Anak yang jarang bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain mungkin menghadapi tantangan dalam membangun rasa percaya diri. Kurangnya bersosialisasi membuat anak-anak menjadi canggung atau kurang kompeten dalam lingkungan, akibatnya anak menjadi minder dan rendah diri. Anak merasa tidak memiliki keterampilann atau kemampuan yang diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Keadaan ini akan mengakibatkan perubahan emosi pada anak. Selain itu kurang berinteraksi juga membuat anak menjadi terlambat dalam berbicara.

2. Pendiam dan senang menyendiri

Anak yang kurang bersosialisasi atau berinteraksi dengan lingkungan akan menjadi pendiam dan cenderung menarik diri dalam kelompoknya. Anak-anak yang kurang berinteraksi akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, dan ini akan mempengaruhi rasa kurang percaya diri. Kurangnya bersosialisasi dapat menjadikan anak sering menyendiri, mereka merasa berbeda dengan teman-temannya, dan keadaan tersebut akan mempengaruhi kepada tingkat intelektualnya.

3. Stres

Kekurangan berosisalisasi dapat meningkatkan risiko anak mengalami kecemasan atau stress. Ketidaknyamanan ini bisa berkembang menjadi masalah kecemasan yang serius. Keadaan tersebut akan membuat anak menjadi stress dan akan mempengaruhi kepada perkembangan mental anak seperti depresi dan gangguan kecemasan.

4. Rendahnya tingkat intelektual

Sosialisasi memliki perang yang penting dalam perkembangan anak-anak, salah satunya adalah rendahnya tingkat intelektual. Berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar memberikan rangsangan atau stimulasi untuk perkembangan bahasa, keterampilan berpikir, dan kreativitas. Kekurangan dalam berinteraksi akan mempengaruhi proses belajar anak. Anak akan mengalami kesulitan dalam berpikir kritis dan kreativitas anak akan terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun