Mohon tunggu...
Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis, Pegiat Literasi, aktivis GP Ansor

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Megeng dan Padusan Jelang Ramadan di Temanggung

18 Mei 2020   15:46 Diperbarui: 18 Mei 2020   15:43 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke padusan di Temanggung. Karena awalnya yang menjadi inisiator dan promotor adalah para cukong yang bebas nilai selain mengejar keuntungan bisnis maka wajar jika lantas tidak hirau pada aspek makna dan kemaslahatan. Prosesi padusan yang mestinya mengedepankan sentuhan religi yang bermuatan rohani akhirnya terbenam dalam riuh sorak sorai penonton panggung konser dangdut.

Sayang sekali bukan? Untuk itu diperlukan kesadaran semua pihak untuk merevitalisasi tradisi padusan agar memberi manfaat dan maslahat jangka panjang bagi masyakarakat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun