Karena itu sangat bijak bila sejak permulaan berprofesi mulai menyadari pentingnya perlindungan aset. Penghasilan yang kamu peroleh walaupun belum begitu besar seyogyanya dimasukkan dalam skema perencanaan keuangan.
Beberapa instrumen simpanan, investasi dan asuransi perlu dipahami oleh para profesional generasi milenial. Ketiga kategori produk instrumen keuangan tersebut dapat dipilih salah satu, sebagian atau semuanya. Tergantung target dan tujuan rencana keuanganmu.
Namun begitu sebagai orang berprofesi ganda lebih lengkap jika memikirkan perlindungan aset sebelum berpikir investasi. Dan yang paling dekat tentu saja perlindungan oleh asuransi jiwa. Kamu bisa mencoba browsing untuk menemukan informasi detail tentang fwd life, satu paket produk perusahaan multi nasional yang bergerak di bidang asuransi.
Mengapa saya senang menyarankan pada kalian? Karena FWD Life memiliki produk digital bertajuk FWD Max yang cocok buat para penulis online generasi milenial.
Asuransi jenis ini sesungguhnya tidak semata untuk memproteksi jiwa dan ragamu. Tetapi lebih merupakan perlindungan atas harta benda dan kekayaanmu kaitannya dengan kemungkinan terjadi resiko yang membutuhkan biaya besar. Adapun resiko yang dijamin asuransi diantaranya: sakit, kehilangan kemampuan produktif, cacat hingga meninggal dunia.
Selain pertanggungan di atas juga ada beberapa produk asuransi jiwa yang menambahkan tabungan jaminan hari tua atau pensiun. Ini cukup penting dipertimbangkan mengingat masa puncak produktivitas profesional ada masa tenggatnya. Bahkan berlaku untuk profesi apapun termasuk penulis selaras berjalannya waktu akan menemui masa purna (retired/pensiun).
Dan beberapa kali mendapatkan manfaat dari keikutsertaan saya pada produk asuransi jiwa berupa asuransi bea siswa putra-putri saya. Selain itu saya juga masih menanti manfaat besar dari tabungan asuransi berjangka untuk kenyamanan masa purna.
Penulis pun berhak atas kenyamanan finansial di masa senjanya.
Jadilah Penulis Ikonik!
Agar kamu paham, penulis ikonik adalah penulis yang banyak memproduksi karya tulisan pada satu penggalan masa dan dari karya-karyanya itulah sebuah era ditandai. Emha Ainun Nadjib, banyak orang yang setuju menyebutnya sebagai ikon esai Indonesia era 90-an bersama Goenawan Mohamad dan (Alm) Arswendo Atmowiloto.