P3E Suma, KLHK-Tongke-tongke destinasi wisata kota Sinjai demikian slogan yang sekarang lekat dengan obyek wisata ini. Team yang menamakan "Team Tongke-tongke P3E Suma" melakukan peliputan ke Kabupaten Sinjai, pada Selasa, (17/04/2018).
Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai menjadi kunjungan pertama sekaligu melakukan koordiansi, disambut Kepala Bidang Pengendalian Perencanaan dan Kerusaakan LH. Evikasinoor. Beliau menyampaikan bahwa, "pada tahun 2017 tempat ini telah ditetapkan sebagai laboratorium mangrove Sulawesi Selatan, sekaligus icon wisata andalan Sinjai."
Didampingi Evikasinoor "Team Tongke P3E Suma" Â diantar ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sinjai, untuk bertemu dengan Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata, Mandasini.
Lebih jauh disampaikan, "Lokasi objek wisata Tongke-tongke sangat dekat dengan berbagai objek wisata lainnya di Kecamatan Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Tahura juga merupakan fokus saat ini untuk pengembangan destinasi wisata di Sinjai selain Wisata Hutan Bakau Mangrove Tongke-tongke ini."
"Tahura Abd Latief Sinjai mulai populer sejak tahun 2010. Umumnya ramai dikunjungi wisatawan lokal dari Sinjai dan Bulukumba. Obyek wisata seluas 720 hektare ini berada pada ketinggian 1.360 meter dari permukaan laut (mdpl) di bagian timur kaki Gunung Bawakaraeng. Beberapa jenis burung yang disangkarkan termasuk monyet dan ayam hutan pun bisa ditemukan di tahura ini." Imbuh Mandasini.
Hari kedua "team Tongke-tongke P3E Suma" berangkat menuju Hutan Mangrove Tongke-tongke jaraknya sekitar tujuh kilo meter dari pusat kota Kabupaten Sinjai. Sekitar 190 kilo meter dari Kota Makassar. Meski terbilang baru, kawasan Wisata Hutan Bakau Tongke-tongke yang dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI pada 2015 lalu.
Pengunjung akan merasakan sensasi menyusuri hutan bakau yang luas dengan berkeliling menapaki jembatan kayu mengitari area hutan bakau.Â
Hamparan hutan magrove tongke-tongke yang begitu hijau menyejukkan mata, seketika berubah menjadi masalah. Pangkal dari masalah tersebut adalah, banyaknya tumpukan sampah sisa-sisa pembuangan pengunjung di kawasan wisata Mangrove tersebut.