Mohon tunggu...
Ungkap Tabir
Ungkap Tabir Mohon Tunggu... Lainnya - Faktual dan Terpercaya

Mari Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Melawan Rasisme, Bagaimana di Indonesia ???

5 Juni 2020   00:42 Diperbarui: 8 Juni 2020   00:57 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

shutterstock
shutterstock
Beberapa masyarakat Indonesia telah sadar tentang antirasisme, ada juga yang belum. Dalam hal ini, pemerintah harus menindak tegas dalang dibalik tindakan rasisme di Indonesia. Mengoreksi peraturan pun dilakukan pemerintah agar setiap warga negara mendapat hak dan perlakuan yang sama.

Memberikan pengetahuan sejak dini juga menjadi hal yang penting. Sepeti yang dilansir dari Historia.id, menurut Herawati, melalui penelitian genetika, kita mengetahui migrasi manusia sampai ke Nusantara yang menjadi nenek moyang orang Indonesia. Agaknya tak mungkin melabeli kelompok tertentu sebagai manusia asli Indonesia. Sebab, tak ada pemilik gen murni di Nusantara. "Manusia Indonesia adalah campuran beragam genetika, yang pada awalnya berasal dari Afrika," tegas Herawati.

Kasus rasisme yang terjadi di Amerika Serikat seolah menjadi pengingat kita, di negara sendiri masih ada tindakan tersebut. Ketika simpati masyarakat Indonesia begitu besar terhadap George Floyd, bagaimana dengan kasus di Indonesia? Untuk apa berdebat masalah ras, etnis, dan suku di Indonesia? Nyatanya menurut penelitian tidak ada pemilik gen murni di Indonesia. Tindakan diskriminasi SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Selama mereka berbahasa Indonesia, bertanah air Indonesia, dan  bertumpah darah Indonesia, mereka adalah orang yang berhak mendapat perlakuan yang sama di Indonesia. Hal tersebut telah tercantum melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi Tetap Satu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun