Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seorang Tukang Urut yang Terhormat

25 Oktober 2021   19:37 Diperbarui: 25 Oktober 2021   19:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Selanjutnya Abu menepuk punggung ayam. Sang Sultan juga menepuk punggungnya Abu. Setelah itu, Abu mengurut sayapnya ayam. Sang Sultan dengan ogah terpaksa juga mengurut lengannya Abu. Seluruh menteri ingin tertawa mereka tidak berani. Mereka buru-buru mendingkluk ke piring mereka. Setelah beberapa saat Sang Sultan berhenti mengurut Abu dan menepuk bahunya. "Baiklah Abu, kau makan ayammu sekarang!" ujar Sang Sultan sambil menyeringai.

            "Terima kasih, Baginda!" ujar Abu Nawas dengan gembira.

            'Kau selalu mampu lolos dari hukumanku," ujar Sultan Aaron lagi sambil multnya penuh makanan. Waktu itu Sang Sultan nampak terhibur dan puas. Beberapa menteri tersenyum dan beberapa lainnya cekikikan. Abu tidak begitu peduli tentang apa yang Sang Sultan katakan karena ia tengah menikmati sangat banyak ayam panggang.

            Disana ada banyak makanan dan riuh tawa selama sisa pesta. Semua menjadi senang.

Yogyakarta, 24 Oktober 2021

Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.

Eko Nurwahyudin, pembelajar hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun