Selanjutnya Abu menepuk punggung ayam. Sang Sultan juga menepuk punggungnya Abu. Setelah itu, Abu mengurut sayapnya ayam. Sang Sultan dengan ogah terpaksa juga mengurut lengannya Abu. Seluruh menteri ingin tertawa mereka tidak berani. Mereka buru-buru mendingkluk ke piring mereka. Setelah beberapa saat Sang Sultan berhenti mengurut Abu dan menepuk bahunya. "Baiklah Abu, kau makan ayammu sekarang!" ujar Sang Sultan sambil menyeringai.
      "Terima kasih, Baginda!" ujar Abu Nawas dengan gembira.
      'Kau selalu mampu lolos dari hukumanku," ujar Sultan Aaron lagi sambil multnya penuh makanan. Waktu itu Sang Sultan nampak terhibur dan puas. Beberapa menteri tersenyum dan beberapa lainnya cekikikan. Abu tidak begitu peduli tentang apa yang Sang Sultan katakan karena ia tengah menikmati sangat banyak ayam panggang.
      Disana ada banyak makanan dan riuh tawa selama sisa pesta. Semua menjadi senang.
Yogyakarta, 24 Oktober 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, pembelajar hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H