"Ia menyampaikan semua menteri rakus," awab Abu. Semua menteri tertegun tetapi wajah mereka tak dapat menyembunyikan kedongkolan mereka. Salah satu dari mereka menampik, "Itu tak benar!"
Abu dengan cepat menjawab, "Kalau anda tak percaya dengan saya, terjemahkanlah saja sendiri!"
      "Benar, benar. Abu, kau dapat melanjutkan," ujar Sang Sultan. Burung itu berkicau lagi, lebih lama daripada sebelumnya. Abu mengatakan kepada Sang Sultan, "Ia mengatakan para mentri sering menggunjing hal-hal buruk tentang Anda di belakang."
      Suasana menjadi ribut. Para menteri menjadi marah. Salah satu dari mereka berujar, "Itu suatu kebohongan yang besar!"
      Abu menimpali kembali, "Kalau kalian pikir kalian paham bahasa burung, kenapa kalian tidak menerjemahkannya sendiri?"
Sekali lagi Sang Sultan menenangkan mereka. Burung itu bernyanyi lagi dengan merdu sebentar. Setelah ia berhenti Abu menerjemahkan maksud ini, "Semua menteri ingin Anda lekas mati karena mereka muak dengan anda!"
Para menteri bangkit dari tempat duduk mereka dan merempuh kepada Abu. Mereka bersiap menghajar Abu tetapi Abu telah lari keluar lebih dulu. Ia nampak kecewa. Para menteri menatap satu sama lain dengan rasa bersalah.
Yogyakarta, 20 September 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan kader PMII Ashram Bangsa Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H