Sang Sultan tersenyum, "Engkau benar, Abu. Aku hanya pura-pura. Aku hanya ingin tahu berapa banyak rakyatku yang mencintaiku."
"Mereka sangat mencintai anda. Mereka menjadi sedih ketika mereka mendengar bahwa anda sakit, dan mereka memanjatkan doa kepada Tuhan untuk kesehatanmu"
"Saya sangat senang mendengar itu. Tetapi, tolong Abu, kamu harus jaga rahasia ini. Ini Cuma jadi rahasia antara kau dan aku."
"Tak masalah, Baginda," ujar Abu sambil mengedipkan satu mata pada Sang Sultan. Abu pergi ke luar ruangan dengan senyum di wajahnya.
"Sultan kita sekarang membaik," ujar Abu. "Ia memakan makanan dan kemudian meminum obat," lanjutnya.
Semua orang nampak bingung. Mereka telah mencoba segala hal untuk membuat Sultan mereka makan makanannya dan meminum beberapa obat, tetapi gagal. Tetapi, ketika Abu datang selama beberapa menit bisa dengan gampang memaksanya. Mereka tidak bisa percaya. Mereka lantas memberondong Abu pertanyaan-pertanyaan manakala mereka mendengar suara yang keras dari dalam ruangan, "Hei, semuanya! Sini! Saya perlu bicara sama kalian."
"Lihat? Kukatakan padamu! Sultan kita kini membaik," ujar Abu tenang sambi lalu meninggalkan mereka.
Pare, 15 Agustus 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Kosakata : Cudes (jw) menusuk dengan sesuatu yang kecil dan berujung lancip, tidak memiliki mata tajam seperti duri dan peniti. Saya tidak dapat menemukan padanan kata dalam bahasa indonesia. Karena untuk menusuk saya kira lebih tepatnya menggunakan alat yang ukurannya lebih besar dan memiliki mata yang tajam seperti belati, pisau, parang.