"Abu, pikiranmu sungguh sinting. Kau rusak buah-buah para penjual ini."
"Tidak Saya tidak melakukannya, Baginda," jawab Abu dengan tenang, "Saya hanya memukul lalat-lalat itu," tambah Abu. "Panjenengan memberikan saya surat titah ini, kan, Baginda?"
Sang Sultan ingin mengatakan sesuatu ketika sekonyong-konyong seekor lalat hinggap di bahunya. Abu melihat lalat itu. Tanpa peringatan ia langsung pukul saja bahu Sang Sultan. Sang Sultan teriak kesakitan dan menjadi sangat murka. Urung, Abu merasa bersalah atas semua hal. Ia bahkan tak meminta maaf kepada Sang Sultan. Ia cuma mengangkat tangan menunjukkan surat titah tersebut.
Pare, 19 Juli 2021
Catatan: Diterjemahkan dari buku berjudul Abunawas and King Aaron, retold by Sugeng Heriyanto, Cetakan ke-9, diterbitkan Kanisius pertama kali pada 2000.
Eko Nurwahyudin, alumni Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.