Mohon tunggu...
Eko Nurwahyudin
Eko Nurwahyudin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar hidup

Lahir di Negeri Cincin Api. Seorang kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa dan Alumni Program Studi Hukum Tata Negara UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Motto : Terus Mlaku Tansah Lelaku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Blues Surealis

8 Mei 2021   03:15 Diperbarui: 8 Mei 2021   03:15 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surealis Blues

Pada detak jantungnya yang keseribu kali, Ia telah lelap

Ia luber seperti arloji Salvador Dali

Lalu Zulaikha memungutnya tanpa sangsi

Pada dengkuran keseribu kali,

Ia telah menempel di dalam istana

Pada nafas keseribu kali, Ia telah menyaksikan tujuh sapi gemuk dimakan tujuh sapi kurus

Pada detak jantung yang tak terhitung,

Ia melewati tujuh tahun paceklik dan tujuh tahun kesuburan

Pada dengkuran yang tak terhitung,

tujuh tahun Ia tak mencatat berapa jiwa yang sekarat

Pada nafas yang tak terhitung,

kota yang tak pernah berhenti bicara membuatnya terbangun

Ia seperti melewati seribu satu malam

Ia seperti melewati kabar siapa yang mati waktu Ia tidur tadi?

Madiun, 21 Juli 2020

 

Eko Nurwahyudin, Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Ashram Bangsa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun