Dari awal, Ed Glass-Donnely sudah menghadapkan saya pada beberapa pertanyaan "Apa yang terjadi dirumah itu?", "Siapa saja yang terbunuh?", "Siapa yang membunuh semua orang itu?" dan pertanyaan besar yang saya yakin diajukan 90% orang yang menonton film ini adalah "Apakah anak kecil yang duduk di pojokan itu yang membunuh keluarganya?". Terlalu banyak pertanyaan yang ada di kepala saya, dan seperti film-film thriller lain, scene langsung berpindah ke 25 tahun kemudian.
Nah ini yang menjadi kunci pertanyaannya, scene menuju ke seorang wanita cantik yang bernama Jane, dia adalah photographer yang sangat suka jalan-jalan di desa lalu mengambil foto rumah-rumah yang ditinggalkan pemiliknya. Saya sangat suka dibagian ini, karena karakter Jane diawal harus menggambarkan siapa sih dia, dan kenapa dia melakukan hal itu. Nah dibagian awal inilah diceritakan bahwa sebenarnya Jane memiliki masalah pada ingatannya, dimana dia tidak bisa mengingat apapun yang terjadi saat kecil. Tapi hal itu sebenarnya sudah bisa saya jawab yaitu karena memang terkadang orang tidak bisa mengingat masa lalunya, karena ada hal yang memang tidak mau dingat, bisa jadi karena ada trauma atau kejadian yang membuat dirinya shock.
Dari awal, mulai diceritakan siapa sih Jane, siapa sih Alan dan yang terpenting siapa sih Alice. Karakter-karakter disini sangat kuat dan menurut saya, jangan meleng baranng 1 detik bahkan pergi ke toilet, karena pasti kamu akan kehilangan informasi, yang akhirnya kamu akan bingung tentang alur cerita film ini.Â
Sebenarnya dari awal cerita, nothing wrong with Jane and her family, namun kejanggalan dimulai saat malam hari bel pintu berbunyi, lalu Jane menemukan ada kotak kado kecil dibalut pita berwarna merah, untuk isinya tonton saja biar penasaran, sejak saat itu kejadian aneh mulai muncul terutama Jane berbicara "Five, Four, Three, Two, One, Olly Olly Oxen Free" saat tertidur. Nanti setelah beberapa saat, akan terjadi kecelakaan mobil. Saya sangat suka dengan cinematografinya disini, saat Jane berada di dalam mobil, dia tidak merasa bahwa mobil sudah terbalik, dia hanya diam dan mengucapkan kalimat "Five, Four, Three, Two, One, Olly Olly Oxen Free".Â
Nah saat dirumah sakit ini, Jane bertemu dengan seorang dokter muda bernama Liam, nah yang buat saya bingung, Liam memanggil Jane dengan sebutan Ryer dimana itu adalah nama gadis ibu kandung dari Jane. Untuk yang ini saya merasa bahwa Liam tidak sekedar dokter di RS ini, tapi lebih ke arah orang yang mengenal Jane saat masih kecil dan bahkan mengenal keluarga Jane. Setelah dirumah sakit ini, Jane beberapa kali melihat penampakan gadis kecil dan box misterius yang bisa muncul kapan saja.Â
Overall, film ini sangat membuat saya pusing, memang sih beberapa kali lagunya buat saya deg-degan ala film horor Anabelle :( Yang tadinya saya berfikir "Wah pasti akan terjadi sesuatu disini", tapi ternyata tidak terjadi apa-apa. Ada beberapa teman saya yang saya rekomendasikan film ini, mereka tidak berani menonton karena di trailernya filmnya horror banget, but ... saya jelaskan disini, ini adalah film Physicological Thriller dan bukan film horror, jadi tidak usah kawatir, tapi ... memang sih beberapa scene membuat saya harus menahan nafas bahkan berfikir macam-macam ala horror.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H