Mohon tunggu...
Eko Mardiana
Eko Mardiana Mohon Tunggu... lainnya -

Nilai dan konsep disusun manusia, dan pendapat ada sesudah diperbandingkan. Hubungan itu bisa berubah, tapi definisi tetap. Nilai perbedaan antara cantik dan buruk, punya dan tidak punya, sulit dan mudah, panjang dan pendek, tinggi dan rendah, depan dan belakang, tidak bertahan selamanya...pepatah kuno

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tetani Ala kang Dimin

17 Desember 2014   06:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imajinerku : Kang sosok petani tadi aku kok kurang paham maksudnya ?

KD :Sosok petani sekarang itu sudah mirip Tukang Jahit, maksudnya mereka itu koyo aku iki..wis jadi pasarnya semua komponen produksi. Misalnya Pestisida, Benih, pupuk dsb…bahkan sampai barangpun wis ditentukan pasar. Mestinya petani itu harus diberdayakan sebagai mental produksi..karena merakalah yang memproduksi barang. Mereka dalam komunitasnya harus bisa membuat benih sendiri, pupuk sendiri, dan kalau perlu penanganan pasca panennya. Tenaga kerja juga demikian..komponen tenaga itu sekarang mencapai 30-40% dari semua baiaya. Mestinya wis mulai dipikirkan mesin pengganti kerbau dan manusia. Kalau saja semua komponen itu dikerjakan kita selesaikan China, India, atau amerika dari sini. Jelas kita akan lebih efesien di Hasil. Sepanjang Tahun mas berproduksi dng variasinya . Overload hanya pada puncak hujan saja khan…qiiiiiii.

Imajinberku : Lhah mahasisa yang KKN kae Piye mas apa juga pas kharepe ?

KD : Jenenge wae masih siswa yo kudu akeh sinau lapangannya. Tapi kemarin saya diskusi sama merek saya Tanya “kok ora demo Mas”. Jawabe apik ki. ..

Imajinerku : Piye Kang ?

KD : Jare Pak Rektor membuat kompetisi idealisme, jadi setiap klas di kasih issue hangat setiap bulan sekali bagi yang berminat diskusi. Hasilnya berupa forum kampus lintas akademis. Habis itu pembuat kebijakan di undang ke kampus untuk berdiskusi berdasarkan data factual knapa kebijakan itu diambil dan apa masukan mahasisa. Seandianya dia pegang kekuasaan. Termasuk dosen juga boleh berdiskusi disitu. Nggak tahu model pendekatannnya seperti apa persisnya. Tapi Seperti Kotak kotak amal…kampus tsb mahasisnya nggak boleh minta sumbangan di luar, kalau ada bencana mereka dianjurkan untuk puasa senin dan kamis. Dan uang selama puasa disumbangkan bagi yang membutuhkannya. Semuanya diniatkan bersama dalam aula. Ini memang aneh..tapi baik untuk mental.

Imajinerku : Yo wis kang bersambung besuk…copi dah habis nih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun