Imajinerku : Kang sosok petani tadi aku kok kurang paham maksudnya ?
KD :Sosok petani sekarang itu sudah mirip Tukang Jahit, maksudnya mereka itu koyo aku iki..wis jadi pasarnya semua komponen produksi. Misalnya Pestisida, Benih, pupuk dsb…bahkan sampai barangpun wis ditentukan pasar. Mestinya petani itu harus diberdayakan sebagai mental produksi..karena merakalah yang memproduksi barang. Mereka dalam komunitasnya harus bisa membuat benih sendiri, pupuk sendiri, dan kalau perlu penanganan pasca panennya. Tenaga kerja juga demikian..komponen tenaga itu sekarang mencapai 30-40% dari semua baiaya. Mestinya wis mulai dipikirkan mesin pengganti kerbau dan manusia. Kalau saja semua komponen itu dikerjakan kita selesaikan China, India, atau amerika dari sini. Jelas kita akan lebih efesien di Hasil. Sepanjang Tahun mas berproduksi dng variasinya . Overload hanya pada puncak hujan saja khan…qiiiiiii.
Imajinberku : Lhah mahasisa yang KKN kae Piye mas apa juga pas kharepe ?
KD : Jenenge wae masih siswa yo kudu akeh sinau lapangannya. Tapi kemarin saya diskusi sama merek saya Tanya “kok ora demo Mas”. Jawabe apik ki. ..
Imajinerku : Piye Kang ?
KD : Jare Pak Rektor membuat kompetisi idealisme, jadi setiap klas di kasih issue hangat setiap bulan sekali bagi yang berminat diskusi. Hasilnya berupa forum kampus lintas akademis. Habis itu pembuat kebijakan di undang ke kampus untuk berdiskusi berdasarkan data factual knapa kebijakan itu diambil dan apa masukan mahasisa. Seandianya dia pegang kekuasaan. Termasuk dosen juga boleh berdiskusi disitu. Nggak tahu model pendekatannnya seperti apa persisnya. Tapi Seperti Kotak kotak amal…kampus tsb mahasisnya nggak boleh minta sumbangan di luar, kalau ada bencana mereka dianjurkan untuk puasa senin dan kamis. Dan uang selama puasa disumbangkan bagi yang membutuhkannya. Semuanya diniatkan bersama dalam aula. Ini memang aneh..tapi baik untuk mental.
Imajinerku : Yo wis kang bersambung besuk…copi dah habis nih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H