Mohon tunggu...
eko haryestu
eko haryestu Mohon Tunggu... -

dikenal sebagai kota pahlawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesta Hardiknas di Kali

3 Mei 2014   00:26 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Keadaan jalan tol di long week end kali ini, tidak seramai minggu lalu. Tapi, tetap saja jalanan menuju puncak rapat merayap alias macet. Maka keputusan menunaikan sholat magrib, saya serahkan ke kelompok mereka-yang akhirnya memutuskan melakukan Sholat Jama Ta'khir. mereka sudah dewasa, mereka berusaha bertanggung jawab atas apa yang terbaik dalam kehidupannya.

Jalanan nan padat  melelahkan berujung pada tempat yang kami tuju. Kami merasa sangat lega sudah berada di puncak. Tidak lama kemudian Kak Abdillah-memberikan aba -aba agar menyegerakan menegakkan sholat. Kamipun melakukan penuh dengan khidmat.

sesudah itu-perhelatan akbar dilakukan. entah siapa yang memulai mengkomando-yang jelas suasana dapur tiba- tiba hiruk- pikuk tinggi sekali. Bunyi gemeretak senggolan barang pecah belah, peralatan dapun terus berdenting. Masak memasak telah berjalan dengan kecepatan zik- zak tinggi.  aturan sesuai dengan yang mereka tahu. Jenakanya, pengetahuan mereka terhadap memasak minim. Maka dialog perdebatan beneer bener menimbulkan suara gaduh bin ribut. Sungguh harmoni musik alam dapurisme yang aneh di tengah malam, namun tetap enak di pandang dan didengarkan-karena dilakukan oleh remaja- remaja yang belum tentu sebulan sekali masuk ruang dapur.

Saya sering terlibat masak- memasak bersama anak- anak, namun keadaan kali ini membuat saya sungguh- sungguh terharu. suasana yang sangat jauh dari bayangan alam pikiran. saya bersyukur bisa menggali dan membangkitkan fitrah mereka sebagai wanita dan remaja pria.

Ada sebagian dari mereka cewek-cewek cantik yang sedang memasak rame-rame tersebut bercerita kalau di  rumahnya tidak pernah ke dapur. sebab kalau berdiri terlalu lama di dapur, kakinya menjadi terasa gatal. Tetapi ternyata pada pelajaran PRAMUKA ini mereka mau melalukan semua proses memasak, bahkan dimulai dari belanja di pasar tradisional yang terkenal becek dan bau katanya.

Yang lebih mengharukannya lagi ketika proses penghidangan, mereka tetap sepakat makan dengan cara beramai ramai. setelah bertarung mengadu keahliannya di dapur mulai dari jam 21.an akhirnya rampung pada pukul 02.00 dini hari. Duh Gusti....indahnya kebersamaan ini. Hebatnya bersatu dalam perjuangan maenjalani fitrah.

sejak awal kami memang sepakat, selama proses pembelajaran ini, tidak boleh menikmati makanan yang tidak diolah  atau dimasak oleh mereka sendiri.

Berikutnya kami tutup kegiatan malam nan panjang ini dengan merenung bersama sama. mengevaluasi segala apa yang telah kami lakukan. seiring dengan itu, api ungun kian menyala dalam hembusan angin pegunungan yang mulai menusuk nusuk tulang. amboi, nikmatnya suasana malam malam mendekati hari sakral dunia Pendidikan.

Pagi pagi sekali, sesudah mencicipi ubi dan pisang rebus sarapan pagi-kami menyusuri kali. Gundukan tanah dan rerumputan tinggi menghadang sepanjang jalan menuruni ngarai. Tidak masalah, mental merekapun kian tumbuh tinggi-bahkann telah memanas terbakar matahari.

Hanya dalam hitungan menit kami telah sampai di kali. airnya yang sedikit menghitam-menandakan bahwa sampah sampah yang beraneka ragam pasti tlah menyatu dengan air yang pada hulunya jernih. Belum lagi beberapa sampah terlihat menyangkut pada bebatuan diantara aliran air yang mengalir cukup deras.

ora opo Mas, inilah yang memang kami cari. Kami datang datang kemari memang untuk bersih bersih kali. Ayo, PESTA KITA MULAI. Selamat Hardiknas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun