Matahari baru saja menampakkan sinarnya, Rico sudah siap berangkat ke sekolah sambil membawa keranjang donat. Kali ini ia memang berangkat lebih pagi siapa tau ada banyak pembeli disepanjang jalan menuju sekolah. Saat tiba di sekolah, ia menuju kantin lebih dulu untuk menitipkan donatnya.
Dari kejauhan terlihat sosok Gilang yang sedang mengamati Rico, lantas terlintaslah pikiran yang kurang baik. Tiba-tiba ia datang menghampiri Rico lalu berteriak sambil tertawa.
"Hahaha. Teman-teman, di sekolah kita ada tukang donat."
Mendengar suara teriakan sontak para siswa langsung berlari menuju sumber suara tersebut. Saat semua siswa berkumpul dan tengah menatap ke arah Rico dan Gilang, sesosok laki-laki berjalan melewati kumpulan orang-orang berseragam putih abu-abu dan mendekati Gilang.
"Memangnya kenapa kalau sahabatku berjualan donat?, Apakah salah jika seorang anak ingin membantu ibunya? Lagi pula donat ini rasanya tidak kalah sama donat-donat yang ada di toko," ucap sosok itu yang tak lain adalah Reno.
Kemudian ia mengambil donat dan meminta salah satu temannya untuk memakan donat tersebut.
"Wah, donat ini rasanya enak banget. Bahkan, rasanya lebih enak dari donat-donat yang aku beli di mall. Aku mau beli 3 dong Rico," kata Zahra, teman yang diminta Reno untuk mencicipi donat Rico.
Seketika para siswa langsung berebut membeli donat Rico dan dalam sekejap habis terjual. Setelah keadaan yang cukup ramai itu berlalu, Rico memeluk Reno sambil mengucapkan terimakasih. Beberapa saat kemudian bel berbunyi, mereka segera meninggalkan tempat itu dan masuk ke kelas.
Teng-teng-teng suara bel istirahat berbunyi, semua siswa pergi meninggalkan kelas kecuali Gilang. Tak seperti biasa Gilang yang ingin cepat-cepat keluar kelas kini hanya duduk tenang di bangkunya. Merasa rencananya gagal tadi pagi, Gilang memikirkan rencana baru untuk menjatuhkan Rico. Lalu ia mempunyai ide untuk menuduh Rico mengambil dompet Reno.
Setelah semua siswa sudah keluar kelas, Gilang pun menjalankan aksinya. Ia mulai mendekati tempat duduk Reno lalu mengambil dompet yang ada didalam tas dan menaruhnya di tas Rico. Gilang segera beranjak pergi meninggalkan kelas agar tidak dicurigai oleh teman-temannya.
Beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi seluruh siswa masuk ke kelasnya. Ketika Reno membuka tas, ternyata dompetnya sudah tidak ada diposisi semula. Dengan wajah panik ia mencari dompet itu, siswa-siswi lain ikut membantu tetapi belum juga ditemukan. Akhirnya salah satu siswa mengusulkan untuk menggeledah semua tas yang ada di kelas.