Mohon tunggu...
Eko Armunanto
Eko Armunanto Mohon Tunggu... profesional -

Wiraswasta dan aktifis social media. Juga menulis untuk media online Kanada Digital Journal — http://digitaljournal.com/user/775892/news

Selanjutnya

Tutup

Politik

Quick Count: Bodoh Boleh, Bodohi Orang Jangan — Dialog Imajiner

16 Juli 2014   23:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:08 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14055019171421398543


Soal kenapa tidak mau diaudit, pandangan saya ya serahkan saja pada publik bagaimana menafsirkannya.


DIA BILANG DEWAN ETIK TIDAK INDEPENDEN KARENA DI DALAMNYA ADA PETINGGI LEMBAGA SURVEI RIVAL


Itu bisa diatasi dengan cara melakukan audit secara transparan di hadapan banyak pihak yang kompeten di bidang itu dan netral


SEKARANG BAGAIMANA JIKA SETELAH METODOLOGI DAN PROSES SAMPLING LEMBAGA SURVEI DIAUDIT DAN DINYATAKAN TIDAK BERMASALAH TERNYATA HASILNYA TETAP BEDA DENGAN REAL COUNT KPU?


Lakukan hitung ulang di KPU, di sinilah peran quick count sebagai pengontrol kerja KPU. Pedomannya bakunya adalah jika kedua pihak (lembaga survei dan KPU) sama-sama tidak berbuat salah (nakal), hasil mengenai siapa pemenangnya PASTI SAMA, si A atau si B, bedanya hanya pada selisih prosentase perolehan suara. Sudah banyak proses hitung manual di Indonesia terkait pileg maupun pilpres yang mengindikasikan personil KPU rentan kecurangan (politik uang dsb), itu membuat KPU secara kelembagaan menjadi pantas dipertanyakan kredibilitasnya, atau selalu menjadi target kecurigaan.


BAIKLAH, TERIMA KASIH ATAS PENJELASANNYA


Sama-sama, salam Kompasiana


You Are What You Do, Not What You Said You are

Orang dinilai dari tingkah lakunya, bukan dari bicaranya. Ngomong siap kalah bukan berarti siap kalah. Ribuan kali Capres No.1 ngomong siap kalah, tingkah lakunya bertolak belakang.

— Eko Armunanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun