Q  : Apakah AOFM menggunakan metode statistik tertentu untuk menghitung proyeksi kebutuhan kas  atau menggunakan penilaian by judgement?
A Â : Tidak ada metode statistik yang rumit yang kami gunakan, pada dasarnya kami hanya menggunakan moving average cashflow dengan time-window yang kami sebutkan, sisanya dilengkapi dari informasi dari institusi penting yang terkait. seperti: RBA, Australian Tax Office (ATO) dan spending agencies.
Q Â : Â Secara umum sebagian besar pengeluaran disebabkan dari kebijakan pemerintah yang mengakibatkan komitmen dengan pihak ketiga, apakah ada perbedaaan dengan antara memproyeksikan pendapatan dan belanja?
A Â : Ada namun itu berdasarkan informasi dan penilaian dari institusi penting terkait
Q Â : Bagaimana kebijakan AOFM jika terjadi kelebihan kas, bagaimana AOFM menginvestasikan idle cash?
A Â : Saat ini AOFM hanya menyimpan atau menginvestasikan idle cash pemerintah di RBA
Q Â : Apakah AOFM tidak menempatkan idle cash pemerintah di bank umum?
A Â : Tidak, kebijakan penyimpanan idle cash di bank umum sudah tidak dilaksanakan sejak tahun 2011
Q Â : Indonesia saat ini memiliki peraturan yang mengupayakan penyimpanan idle cash di bank umum, bisa anda terangkan alasan penyimpanan di bank umum tidak lagi digunakan di australia?
A Â : Sejak Global Financial Crisis (GFC) tahun 2008, pemerintah memiliki kebijakan untuk semacam memberikan asuransi atau jaminan kepada tabungan nasabah di perbankan sampai dengan jumlah tertentu untuk memberikan keamanan pada nasabah. Tentunya hal ini memiliki risiko inheren dalam sistem keuangan pemerintah, karena itu sejak tahun 2011 Australia Treasury memutuskan tidak menyimpan idle cash di bank umum karena akan menambah risiko jika terjadi kesulitan likuiditas pada bank tersebut.
Q Â : Sekalipun bank umum tersebut state-owned?