Sekarang itu, kita jadi kekasih yang tak saling kenal. Kau membatasi curhatmu. Tak pernah bertemu. Tak sempat Merenda kasih. Walau sebenarnya hanya tak lebih dari satu jam.
Kau simpan sendiri semuanya. Dan itulah yang jadi jerawat jerawat itu. Ini tak ilmiah. Tapi saat mesra dulu, kenapa kau tak berjerawat. Why dindaku? Karena kita punya cara untuk bahagia.
Dan sekarang kau simpan sendiri semuanya. Dan jadilah jerawat kekasihku. Itu penelitian empu cinta yang tak ilmiah. Tapi terbukti terjadi padamu. Dan aku bisa apa. Karena aku bukan dokter.
Jerawat kekasihku. Ya begitulah. Andai aku bisa, tentu aku segera membawamu pergi. Kita jalani bahagia cara kita sendiri. Tapi itu tak mungkin, karena kita belum sepakat. Banyak alasan yang membuat kisah ini ending. Aku dalam masalahku. Engkau dalam masalahmu.
Kapan kita bersama lagi. Merenda kasih seperti dulu. Rela sembunyi, berbagi rasa dan hati. Sekalipun sadar, tak bisa saling memiliki.
Malang, 6 April 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H