Ide menulis buntu? Itu problem yang dihadapi oleh semua penulis. Apalagi penulis independen. Para penulis yang tergabung dalam lembaga tertentu, dia dapat perintah job jelas untuk menulis suatu tema termasuk segala fasilitasnya jika memang ada. Tapi penulis independen dan freelance, masalah ide buntu adalah masalah signifikan.Â
Apalagi dia belum punya proyeksi manfaat apa akan dia dapat setelah menulis ide tertentu. Karya penulis pemula kadang dibaca saja tidak, apalagi diapresiasi. Penulis pemula memang butuh waktu untuk membuktikan diri bahwa karyanya itu punya nilai plus.Â
Bagi penulis independen, butuh branding diri agar kapasitasnya sebagai penulis dapat tempat dihati pembaca dan karyanya diperhitungkan khalayak pembaca. Untuk itu butuh perjuangan dan konsistensi.Â
Artikel berikut saya kemas dalam seri inspirasi Eko Irawan, sebuah artikel berbasis pengalaman saya pribadi selama jadi penulis baik di Kompasiana, website pribadi atau website lembaga. Semoga artikel ini menginspirasi, selamat membaca.
Penulis itu harus gaul.
Kamu kuper, introvert dan hanya jadi generasi rebahan dikamar saja? Kamu tetap bisa jadi penulis kok. Gaul yang saya maksud adalah pengalaman, pengetahuan dan wawasanmu harus luas dan dibutuhkan para pembaca.Â
Tidak gaul itu bukan dandanan dan life style, tapi hal hal yang dibutuhkan seorang penulis itu apa sudah ada atau tidak. Apa yang dibutuhkan seorang penulis?
1. Sahabat yang menginspirasi, ini didapat bagi kamu yang gaul, punya sahabat karib dan kemana mana bersama mereka. Ide yang bisa diperoleh dari mereka mulai dari curhat, gaya hidup, hobby,. Pekerjaan hingga sikap pacar. Lalu bagaimana yang sahabatnya firtual di medsos?Â
Tetap bisa, tapi harus selektif. Karena kita mengenal sahabat medsos adalah mereka yang membangun pencitraan. Dimedsos kita bisa cerita makan di resto Jepang, padahal makan di lapak cilok. Itu tidak salah, karena setiap orang punya hak membangun citranya sendiri dalam dunia medsos. Lebih baik, penulis itu kenal orangnya, bukan kenal profil medsosnya.Â
2. Kegiatan dan project komunitas bersama. Bagi kaum penulis rebahan, ide diranah ini sulit didapat. Ia punya pacar, tapi pacarnya virtual, kenal profil medsosnya, akrab, tapi tidak pernah bertemu orangnya. Kegiatan dan project komunitas adalah ide menulis gaul yang tak akan habis untuk ditulis.