Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Inspirasi Usaha Setelah Pensiun

7 Februari 2022   14:34 Diperbarui: 7 Februari 2022   14:42 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang mendambakan masa pensiun yang sejahtera, nyantai dirumah tidak memikirkan usaha, bebas merdeka bisa kemana mana bersama keluarga dan anak cucu. Tetap sehat bahagia sejahtera tanpa kendala.

Namun dari wawancara dengan beberapa orang yang pensiun, masa nyaman setelah pensiun hanya 3 bulan setelah pensiun. Memang ada pensiunan yang sejahtera, maklum dia pensiunan kepala dinas atau pensiunan CEO atau direktur perusahaan. Mereka sudah punya segalanya, rumah, usaha dan Mereka punya asset dan pasif income yang tidak akan habis dimakan 7 turunan. 

Sebagian besar pensiunan adalah pegawai kelas menengah ke bawah. Gaji dan fasilitas yang diterima setelah pensiun berkurang drastis. Gaya hidup selama dinas, tidak bisa tiba tiba dirubah dalam tanda petik irit. Belum lagi, pensiun masih punya tanggungan anak yang masih butuh biaya. Pada saat pensiun memang ada yang menerima asuransi tabungan pensiun, namun rata rata hanya bisa bertahan untuk memenuhi life style yang belum berubah, sementara income berkurang. 

Saya terus investigasi beberapa pensiunan ini kemana setelah pensiun. Apa nikmatnya hidup hanya makan tidur tidak kemana mana, tidak ada kegiatan kreatif yang dilakukan. Tentu mereka stress dengan sendirinya. Tubuh menjadi kurang prima. Bahkan seorang teman yang atlit pelari, 3 bulan setelah pensiun tiba tiba sakit parah. Dia sakit karena tidak bisa mencukupi cicilan mobil baru yang diambil 3 bulan sebelum pensiun. Setelah pensiun, jabatan pelatih dan instruktur di organisasinya juga dinyatakan off. Seorang teman yang lain ada yang jadi makelar surat kependudukan dll. Namun dijaman online, makelar surat sudah tidak ada pangsa pasarnya. Toh, pelayanan itu gratis jika yang bersangkutan datang sendiri. 

Jujur misal seorang PNS yang dinas dikelurahan itu sangat ekspert dan super ahli di bidangnya. Dia tahu banyak dan banyak tahu seputar tugas pokok dan fungsinya. Setelah pensiun, apa ilmu yang dimilikinya bisa bermanfaat? Jelas dia tidak mungkin membuka kantor kelurahan sendiri dirumahnya. 

Seorang pegawai atau karyawan setelah pensiun rata rata tidak punya keahlian dan jiwa entrepreneur. Kekuatan fisik setelah pensiun juga menurun. Rata rata pensiunan bingung, mau apa setelah pensiun nanti? Mereka akhirnya hanya keluyuran tiada guna dan manfaat. Keahlian seseorang itu hukumnya wajib dimiliki, karena itu bekal yang menghibur baginya setelah pensiun. Pelatihan menjelang pensiun juga tidak tepat sasaran. Saya melihat sebuah pelatihan pra pensiun untuk PNS bulan Desember tahun lalu. Mereka diberi ilmu urban farming. Setelah pelatihan, mereka dibekali pupuk satu kantong. Apakah itu efektif? Apa mereka punya lahan bercocok tanam? Setelah 3 bulan pensiun, mereka jelas tidak mungkin berubah profesi jadi petani sayur. Mereka mungkin bisa menanam dan panen, tapi apa panennya setara tunjangan yang mereka terima semasa dinas. 

Seorang karyawan memang diseting orang suruhan. Kerja berdasar perintah. Walaupun sarjana hingga pendidikan S2, dia tetap bekerja tunduk patuh pada aturan dan perintah atasan. Inisiatif seolah tabu dikalangan pegawai atau karyawan. Jiwa wirausaha hampir tidak dimiliki. Mereka rajin kerja tanpa mikir, setiap tanggal muda gajian. Zona nyaman yang dijalani dari muda hingga pensiun. Setelah itu bingung, karena tak memiliki jiwa wirausaha mandiri dan pola pikir usaha tanpa disuruh suruh dan memperoleh pasif income hingga hari tua. Seorang teman pensiunan tentara, akhirnya jadi satpam. Yang lain, ada yang jadi tukang parkir dan penjaja kue keliling. 

Bahkan ada pula yang jadi agen multi level marketing dan bermain money game dalam skema Ponzi. Jabatan dan profesi sebelum pensiun, banyak dimanfaatkan untuk pencitraan pengusaha investasi bodong. Mereka tetap jadi korban yang dimanfaatkan untuk usaha usaha diluar nalar. Bagaimanapun juga, pensiun enak itu hanya dimiliki orang yang sudah bisa memprediksi usaha pasca pensiun. Bagaimana yang tidak siap?

Peluang Usaha Pasca Pensiun 

Tak bisa dipungkiri, orang pensiun juga butuh penghasilan. Minimal dia bisa jadi inspirasi dan memberikan uang saku untuk cucu cucunya. Orang pensiun juga butuh makan, bersosialisasi, biaya berobat dan rekreatif. Iya jika anak anaknya sudah sukses, anaknya bisa jadi support untuk ortunya, bagaimana jika pasca pensiun anak anaknya belum mapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun