Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Redtis Dukung Lawan Stunting

30 Januari 2022   22:12 Diperbarui: 30 Januari 2022   22:18 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Redtis dukung Lawan Stunting dokpri

Konsumsi ikan dianggap sebagai salah satu solusi dalam penanggulangan pemasalahan gizi di Indonesia karena ikan merupakan sumber protein hewani yang dihasilkan oleh sumber daya alam di Indonesia dan Redtis berkontribusi dan menginspirasi untuk menyediakan ikan air tawar yang dibudidaya di lahan perkotaan. 

Gerakan Gemar makan ikan juga  merupakan jawaban dari masalah penanganan stunting, sehingga mampu berkontribusi menciptakan generasi Emas Bangsa Indonesia di masa mendatang.

Membaca hal tersebut diatas, gagasan yang dilakukan oleh Redtis merupakan sumbangsih pada upaya mendukung pemerintah melawan stunting. Inspirasi Redtis ini memungkinkan keluarga pembudidaya ikan nila mencukupi kebutuhan gizi keluarganya secara mandiri. 

Pada tahun anggaran 2022 ini anggaran dana desa khususnya desa desa di kabupaten Malang sudah menganggarkan 20 % untuk penangganan stunting. 

Salah satu sumbangsih Redtis adalah menjadi rekanan sosialisasi budidaya nila bioflok sebagai solusi menangani stunting. Contohnya desa Pakisaji kabupaten Malang telah menggandeng Redtis untuk turut berpartisipasi dalam penanganan stunting. Meskipun baru satu desa, namun gagasan ini menjadi sumbangsih bagi Redtis untuk menginspirasi banyak pihak untuk penanganan masalah stunting.

Sebagai usaha rintisan start up berbasis budidaya nila bioflok sistem intensif, Redtis terus berkarya dan berkolaborasi membangun lini usaha berbasis kemitraan dengan para pembudidaya plasma tidak hanya di wilayah Bakalan Krajan kota Malang, namun juga bermitra kolaborasi dengan petani plasma di luar kota Malang. Kurang lebih telah ada 100 kolam nila bioflok  diwilayah Bakalan Krajan Kota Malang dan ada Kurang lebih 200 kolam nila mitra binaan tersebar di kota lain, di kabupaten Malang, Jombang, Nganjuk, Surabaya, Blitar dan Tulungagung. 

Beberapa petani plasma dari beberapa wilayah di Jawa timur juga telah melirik potensi budidaya nila bersama Redtis. Tersebarnya sekmentasi pembesaran nila hingga ke luar kota ini merupakan bukti nyata bahwa budidaya nila bioflok itu memberikan kontribusi nyata dan bukan sekedar gagasan Abal Abal. Beberapa pihak termasuk konsumen dan restauran telah menjadi pelanggan setia dan membuktikan hasil panen dari Redtis memenuhi standar gizi, berkualitas dan terjamin mutu. 

Penataan management, skill up teknis budidaya dan investasi juga dilakukan secara profesional untuk menjadikan Redtis sebagai start up milenial berbasis budidaya nila bioflok. Tentu ini sebuah perjuangan yang dilakukan secara bersungguh sungguh. Semoga Redtis menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk tumbuh berkembang secara profesional di masa mendatang.

Salam Sukses, Salam Redtis.

Malang, 30 Januari 2022

Ditulis oleh Eko Irawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun