Titik nol menginspirasi. Jika kita baik baik saja, kita tentunya bahagia dan hari ini tak pernah ada. Karena disana, sudah bahagia.
Tapi kita sama sama kandas. Bertahun berlalu dalam sengketa masing masing. Kita bertemu, karena ada Kuasa Tuhan. Skenario Nya yang bicara, bukan skenario orang orang iri.
Siapa sih mau kandas. Hidup kita seperti layangan putus. Rawan dirasani. Rawan dighibah. Rawan difitnah. Kemiskinan kita jadi bahan lambe turah. Seolah kita sampah yang harus dibuang kelaut. Untuk ditonton penderitaan ini. Jadi infotainment para pemuja munafik akut. Dikira tidak ada karma atas menambah nambahi cerita ini, dengan bumbu bumbu dusta dan tafsir pribadi mereka.
Dunia cinta ini, dunia kita sendiri. Biarkan mereka mengulas habis hingga kita telanjang. Untuk dicela habis semua aib. Padahal itu fitnah.
Kita akan satukan hati. Saatnya berdua. Menyatukan rasa. Berdoa agar kita bisa lalui bersama. Kembang api malam tahun baru, dititik 0 Jogja. Awali kisah kita. Bismillah, Allahuma. Aamiin.
Djogjakarta, 5 Januari 2022
Ditulis oleh Eko irawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H