Aku itu tersakiti. Aku sudah jujur. Sudah apa adanya. Tak punya tendensi apapun. Tapi kegagalanku kenapa dipersoalkan?
Cinta ini aku dan dirimu. Milik kita sendiri. Yang rasakan kita. Tapi kenapa bocot pengkritik terus saja nyinyir. Kenapa?
Mengikuti caranya. Omongannya. Tak akan pernah habis. Selalu saja salah. Begini salah. Begitu salah. Serba salah. Kapan benarnya?
Sungguh repot jika mengikuti omongan orang. Iya jika mereka peduli, memihak kita. Tapi nyatanya, hidupku. Cintaku. Jadi dolanan para bangsat. Yang berkonspirasi. Tanpa belas kasihan.
Kisah cinta ini. Hidupku bersamamu. Dunia kita berdua. Tak merugikan siapapun. Mereka iri. Mereka tak ingin kita bahagia. Bagaimanakah kita harus bersikap?Â
Cinta adalah sesuatu yang sulit dijelaskan Dengan kata. Cinta menumbuhkan bahagia. Cinta juga melahirkan derita. Apapun itu, rasa itu lepaskanlah.
Aku akan memperjuangkanmu. Tiada mengeluh. Tiada menyerah. Aku itu bukan tontonan lucu. Langit bumi saksinya. Ketulusan akan harapan. Apapun itu, rasa itu lepaskanlah.
Apapun hasilnya. Bukan urusan para lambe turah. Jangan hina aku. Aku dan dirimu itu bukan diecast mainan. Yang bisa sesuka hati dilecehkan.
Lepaskanlah rasa ini. Lepaskanlah beban ini. Biarkan aku dan dirimu dalam cinta abadi. Berjalan dalam takdir. Yang mengalir sesuai KuasaNya. Mengikuti takdir sejati. Tak peduli kata orang.
Akupun ada untuk membuktikan cinta. Aku dan dirimu. Lepaskanlah rasa ini. Cinta ini, milik kita. Bukan apa kata mereka.
Malang, 29 Desember 2021