Pasangan muda pasangan muda mulai memadati. Kita memang terlambat untuk bersama. Harus lalui kisah pahit. Tapi tiada terlambat, karena sekarang kita berdua. Diujung Desember ceria.
Kita sejenak duduk di bangku kemesraan. Menikmati lalu lalang. Sebentar lagi kota Malang juga berbenah. Menyulap jalanan Kajoetangan. Menjadi kembaranmu.
Suasana kajoetangan serasa Jogja. Malang memang bukan Jogja. Dan Jogja itu bukan malang. Sepulang dari sini kita akan kesana. Saat rindu Jogja kembali bergelayut.
Jogja memang menanam rindu. Rindu untuk datang kembali. Mengenang setiap langkah. Saat kita tak bisa ke Jogja, kajoetangan akan jadi obatnya.
Kelak di kajoetangan. heritage kolonial akan dipadu tabebuya. Bangunan Eropa, bernuansa negeri sakura. Tlatah budaya Malangan berpadu budaya Mataraman.
Jogja memikat semua hasrat. Kotaku juga terpikat, untuk berkiblat Jogja. Berilah nuansa baru khas kotaku. Bukan sekedar logo singa dan logo tugu.Â
Malang juga punya ciri khas. Copy paste tak mencerminkan itu. Cerdik pandai pasti punya data. Seharusnya seperti apa budaya Malangan, nyawa itu perlu. Untuk membangun Rindu. Semoga bukan sekedar study tiru, tapi hilangkan ruh aslinya. Kita punya budaya, ayo tampilkan dengan bangga.
Semoga saja. Kita hanya mampu berdoa. Hari ini, Desember ini, kita menikmati Jogja. Dunia kita sendiri. Mengarungi kisah, berdua, bersamamu.
Desember 0 km Jogja. Rekam kisah kita berdua. Kita telah disini. Awal hidup kita. Meraih asa. Berdua pasti bisa.
Djogjakarta, 29 Desember 2021