Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tips Trik Membangun Destinasi Kampung Tematik (Bagian 1)

23 Desember 2021   21:21 Diperbarui: 23 Desember 2021   21:39 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips trik kampung Tematik dokpri

Saat gagasan dirintis, banyak pihak intern mencibir, mencemooh, menghina,mentertawakan, dan tidak Sudi membantu atau mendukung,  namun saat gagasan sudah membuahkan hasil, maka akan banyak pihak menjadi pahlawan kesiangan dengan main klaim seenaknya sendiri, padahal diawal mereka tidak berbuat apapun.

Pada masa awal, Banyak pihak mempertanyakan apakah ada dananya, baru kemudian gagasan tersebut dikerjakan. Padahal dana bantuan dari instansi terkait tidak akan didapat jika bukti nyata belum ada. Beberapa kampung ada yang merilis proposal permohonan bantuan, dengan harapan ada bantuan mewujudkan gagasan. 

Disinilah dibutuhkan tokoh penggerak yang visioner. Bentuklah pengurus sebagai pelaku atau pegiat dari gagasan tersebut. Gagasan kampung ini harus diawali dengan keswadayaan masyarakat. Kerjakan dengan rumus gotong royong dan guyub rukun agar gagasan dimaksud bisa dilihat nyata. Dilapangan banyak gagasan hanya brilian diatas konsep, tapi bukti nyatanya kosong melompong. 

Pengurus inilah yang kedepannya menjadi leader yang memimpin dan bertanggung jawab mewujudkan langkah langkah gagasan. Berilah bukti dahulu, misal memastikan dimana sekretariat. Laporan berkala progresnya termasuk kendala yang dihadapi. Musyawarah mufakat adalah cara efektif menyelesaikan setiap permasalahan. 

Faktor kepengurusan ini perlu dibuat agar ada unsur yang bertanggung jawab dengan pembagian tugas yang jelas dan adil sesuai tugas pokok dan kemampuannya. Sebuah kampung tematik tanpa pengurus, ibarat perahu tanpa nahkoda. Pencapaian tujuan dari gagasan tidak akan terukur karena akan jadi mobil tanpa sopir. Kuda tanpa joki. Komputer tanpa software.

Beberapa urusan dibutuhkan pemimpin yang amanah, dapat dipercaya dan punya komitmen tinggi dalam sebuah perjuangan membentuk destinasi kampung. 

Dibeberapa tempat kelompok ini harus punya legalitas jelas dan berbadan hukum. Kepercayaan dari pihak ke tiga bisa dibentuk berdasarkan legalitas kampung tersebut. Misal ber- SK dari lurah setempat, memegang SK Pokdarwis dari pemerintah Kota/kabupaten dan punya legalitas pendirian ber SK notaris. 

Kenapa hal ini harus dimiliki? Karena seberapa hebat prestasi bisa dicapai, tanpa kejelasan status legalitasnya, tak ada pihak ke tiga yang percaya. 

Bantuan, misal bantuan dari pemerintah atau bantuan support dari perbankan, hanya bisa diberikan pada institusi yang memiliki legalitas yang jelas.

Awali dengan swadaya.

Destinasi kampung tematik, setelah dibentuk kepengurusan, haruslah memiliki tujuan yang jelas untuk apa dibentuk dan kemana arahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun