Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kisah Inovasi Kampung Menjadi Top 99 Inovasi Nasional

22 Juni 2021   01:58 Diperbarui: 22 Juni 2021   02:00 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah inovasi Kampung dokpri Eko Irawan

Puji Syukur Alhamdulillah saya panjatkan pada Allah SWT, bahwasanya saya bisa merasakan secara pribadi menjadi bagian dari sebuah proses perjuangan inovasi kampung Slilir, Bakalan Krajan Kota Malang, menjadi top 99 Inovasi Nasional dalam Gelar Sinovik kepmenpan RB tahun 2021. Sebuah kisah perjuangan luar biasa dari para start up kampung, merintis upaya pemberdayaan ekonomi kreatif dan ekonomi prodoktif menjadi karya nyata yang diakui secara nasional. Perjuangan ini sebenarnya baru langkah awal. 

Berprogres mewujudkan sentra intensif Budidaya nila bioflok atau disingkat si ikan nila, bukanlah hal yang mudah, tapi ternyata penuh tantangan. Saya masih terngiang ketika inovasi ini disepelekan dengan berbagai olok olok yang menurut saya sangat lucu dan bodoh yang mengatakan, bahwa ikan nila yang dipelihara di kolam bioflok tidak bisa besar. 

Penilaian seperti ini merupakan motivasi yang mencambuk semangat para start up muda kampung nila Slilir untuk lebih berkarya nyata dan membuktikan inovasi ini bukan kampungan dan bukan kaleng kaleng. Memang mudah omong doang, tapi dengan sinergi guyub rukun yang dikonsep kekinian ala co working space, ternyata memberikan kontribusi nyata. Bukan sekedar ciamik diatas kertas teori, namun sudah memberikan bukti yang diakui secara Nasional. Artikel ini mencoba membahas inspirasi inovasi kampung hingga menjadi top inovasi nasional, selamat membaca semoga menginspirasi.

Konsep Jitu Hadapi Pandemi 

Keberadaan Kampung Nila Slilir ini sangat unik, karena warga masyarakat sekitar dan pegiatnya, pada awalnya bukan pembudidaya ikan. Konsep kampung tematik yang lagi ngetrend di kota malang, banyak menumbuhkan kesadaran warga lokal kampung untuk menjual potensi unik kampungnya menjadi destinasi yang mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakat. Masyarakat setempat rata rata sudah punya bekal berbasis kearifan lokal berupa guyub rukun, gotong royong dan keswadayaan untuk mewujudkan suatu gagasan berbasis wilayah. Kekuatan sosial inilah cikal bakal mewujudkan Kampung Nila Slilir.

Namun munculnya pandemi covid 19 diawal tahun 2020, telah menciptakan paradigma baru pengembangan kampung tematik ini, dimana sektor pariwisata terpukul telak karena berbagai upaya pembatasan kerumunan dan perjalanan wisata, guna memutus mata rantai penyebaran pandemi. Banyak sektor bertumbangan dan secara ekonomi, masyarakat lokal butuh ide brilian untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan memperoleh penghasilan tambahan.

Screenshoot Instagram resmi Pemkot malang
Screenshoot Instagram resmi Pemkot malang
Gagasan inilah yang dibangun para start up di kampung Nila Slilir, menjadikan kampungnya menjadi Sentra intensif budidaya Nila bioflok. Yaitu sebuah destinasi wisata edukasi budidaya intensif ikan nila bioflok. Orang mungkin membayangkan ini destinasi wisata nila seperti di Jogja atau Bogor, yang merubah sungai kumuh menjadi sungai penuh ikan nila dan asyik dikunjungi. Apa yang digagas di Kampung Nila Slilir ini berbeda. Jika mengandalkan destinasi wisata ditengah pandemi covid 19, tentu bagai mimpi disiang bolong. 

Gagasan si ikan nila, mengutamakan pemberdayaan masyarakat agar punya daya dukung ketahanan pangan dalam menghadapi pandemi, masyarakat pembudidaya punya solusi pemenuhan gizi keluarga dan hasil panen dari budidaya ini memberikan penghasilan tambahan. Peluang usaha baru dan membuka lapangan pekerjaan, terbuka luas dalam mekanisme si ikan nila yaitu dari hulu ke hilir. 

Jika orang lain berbudidaya nila secara perorangan, maka si ikan nila dikembangkan berbasis kewilayahan melalui Pokdakan Krajan slilir Sumilir yang sudah punya legalitas berbadan hukum resmi ber SK pendirian oleh Notaris. Penguatan kelembagaan dipandang perlu, karena inilah kunci kerjasama yang terpercaya dan diakui legalitasnya dalam membangun sinergi kerjasama dengan pihak lain. Inilah konsep jitu menghadapi pandemi, yang tak bisa dipandang sebelah mata yang sekarang sudah diakui sebagai top inovasi Nasional.

Kisah Inspiratif dari Kampung 

Berikut video singkat tentang kiprah Kampung Nila Slilir dengan inovasi Si ikan Nila. Mohon dukungan sidang pembaca agar inovasi ini bisa menginspirasi banyak kampung di Indonesia. Berikut videonya

Inovasi Si Ikan nila bukan semata mata digagas hanya untuk kepentingan mengikuti lomba. Jauh sebelum ada lomba dimaksud, progres si ikan nila sudah dilaksanakan secara bersungguh sungguh untuk memberikan kontribusi pada masyarakat. Toh, masyarakat sendiri yang menikmati hasil dari berbudidaya ini. Kedepan, progres ini akan menjadikan kelurahan bakalan Krajan menjadi sentra utama budidaya nila kota malang. 

Mengenal Si Ikan Nila 

Orang awam yang memikirkan budidaya nila, pasti berpikir kolam tambak. Bagaimana mungkin budidaya nila di perkotaan padat penduduk harus bikin tambak? Dimana konsep pemberdayaan masyarakatnya? Inilah letak inovasi si ikan nila. Bioflok adalah sebuah tehnologi baru untuk budidaya. Selama ini, orang mengenal bioflok untuk budidaya lele. Pemanfaatan bioflok untuk nila, merupakan inovasi baru yang di awali secara berkelompok melalui konsep pemberdayaan masyarakat berbasis wilayah. Apa sih keunggulan bioflok untuk budidaya nila, berikut videonya singkatnya 

Sistem intensif budidaya nila ini membuka peluang budidaya ramah lingkungan dan bisa dilakukan di lahan sempit perkotaan. Dengan bioflok, bisa hemat pakan dan memberikan rentang keuntungan yang signifikan pada pembudidaya nila. Hasil panen dari ikan nila masih terbuka luas pemasarannya. Dari data BPS, Tingkat kecukupan konsumsi ikan nila di malang raya baru tercukupi 40 % oleh petani lokal di malang Raya, sisanya merupakan pangsa pasar yang menjanjikan untuk masa depan budidaya nila. 

Apalagi dengan budidaya bioflok, citra rasa ikan nila dijamin tidak bau tanah. Inilah keistimewaan ikan nila bioflok yang terkenal lezat dan gurih meskipun dimasak atau digoreng hanya dengan bumbu garam. Inovasi pasca panen, juga telah dilaksanakan dengan produk olahan berupa kerupuk dan abon berbahan baku nila. Peluang usaha yang menciptakan lapangan kerja baru disektor ini juga terbuka luas. Selain produk olahan kuliner nila, terbuka pula usaha, pembibitan, pendederan, pembesaran, pengadaan kolam terpal dan peralatan bioflok, pengadaan pakan, dan sektor pemasaran hasil panen nila. Berikut video liputan saat panen kolam riset hasil kerjasama Kampung Nila Slilir dengan Komunitas Bolang Kompasiana. 


Semoga si ikan nila terus berkembang dengan inovasi baru yang semakin nyata memberikan kontribusi pada masyarakat. 

Tetap semangat berjuang running progress menuju top 45 inovasi Nasional di Tahun Mendatang. Salam madyang madyang dari Kampung Nila Slilir.

Malang, 22 Juni 2021

Oleh Eko Irawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun