Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ternyata Ini Filosofi Lebaran Kupat

20 Mei 2021   11:43 Diperbarui: 20 Mei 2021   11:54 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LEBURAN
Sudah habis dan lebur. Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

LABURAN
Berasal dari kata labur,dengan kapur yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

FILOSOFI KUPAT - LEPET


KUPAT
Kenapa mesti dibungkus JANUR ? Janur, diambil dari bahasa Arab " Ja'a nur " (telah datang cahaya ). Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat HATI manusia. Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti
KUPAT YANG DIBELAH, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki. Kenapa?
Karena hatinya sudah dibungkus CAHAYA (ja'a nur).

LEPET
Lepet = silep kang rapet. Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita KUBUR/TUTUP YANG RAPAT. Jadi setelah ngaku lepet,meminta maaf,
menutup kesalahan yang sudah dimaafkan,
jangan diulang lagi, agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya KETAN DALAM LEPET.

Sungguh sangat kaya ajaran filosofi kupat lepet dalam tradisi masyarakat Jawa. Hal ini merupakan media pembelajaran syiar Agama Islam melalui media makanan khas yang hanya ada dan tersedia dalam momen tertentu. 

Demikian, semoga menginspirasi.

Malang, 20 Mei 2021

Oleh Eko Irawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun