1. Menggunakan kolam terpal model bundar dengan lingkar diameter 2, 3, 4 meter dan bisa ditempatkan dilahan sempit, sehingga cocok dilahan perkotaan.
2. Hemat air karena tidak perlu ganti air selama masa budidaya.
3. Bisa dipanen antara 4-5 bulan.
4. Dikolam tambak, tebar ikan perkibik sejumlah 10 ekor ikan, pada kolam bioflok bisa tebar 80 ekor ikan perkibik. Sehingga bisa tebar padat dikolam bioflok.
5. Dengan tehnologi bioflok, bisa lebih hemat pakan.
6. Tidak berbau.Â
7. Jika sebelumnya inovasi bioflok banyak digunakan untuk budidaya lele, maka bioflok untuk nila merupakan inovasi baru.
8. Hasil panen nila tidak bau tanah.
Dengan kelebihan inovasi baru ini tehnologi bioflok merupakan solusi alternatif bagi masyarakat yang punya lahan sempit, tapi tetap bisa berbudidaya ikan nila. Â Tentunya inovasi bioflok, tidak bisa dibandingkan dengan budidaya tambak atau Mina padi disawah. Parameter dan dasar tujuannya berbeda. Bioflok merupakan inovasi pembudidaya di lahan sempit dan padat perkotaan.
Demikian sekilas pembahasan inovasi si ikan nila. Selamat dan sukses untuk Pokdakan dan Pokdarwis Kampung Nila Slilir. Semoga menginspirasi.
Malang, 7 April 2021