Menulis termudah adalah menulis apa yang kamu bisa jangkau. Secara visual bisa kamu lihat. Secara mudah, bisa kamu rasakan. Bukan menulis sesuatu yang kamu tak pernah ikut didalamnya. Seperti tema olah raga. Saya tak pernah mampu menulis tema olah raga, karena saya tidak bisa mendalami tema tsb. Faktor like dan dislike
Penulis, ternyata harus punya inovasi diri. Bisa Hobby, keahlian atau tema lain berdasar passion diri dimana. Pertama yang saya eksplore itu Hobby saya sebagai Reenactor. Hobby dibidang sejarah ini tumbuh hingga dimalang menjadi Museum Reenactor Ngalam. Apresiasi luar biasa sehingga saya dimalang terkenal sebagai penulis metodelogi sejarah ala Reenactor. Saya bisa mendalaminya, karena itu sudah bagian dari Hobby saya. Seperti foto berikutÂ
Terus kemana saya diluar bulan agustus dan november? Dipaksakan menulis, akan jadi dead post. Ndak ada yang minat baca. Saya sempat down juga jadi penulis bidang ini dan sempat tidak menulis lama di kompasiana. Jujur, saat minim apresiasi, passion menulis juga down juga. Lha saya sadar, saya bukan manusia power.
Kebangkitan saya menulis kembali setelah saya bertemu para start up Kampung Nila Slilir. Dari sejarah ke Ikan nila.Â
Inti dari tulisan ini adalah ayo out off the box yang sudah pakem pada hidupmu sendiri dan temukan passion terbarumu dalam meningkatkan kapasitas menulismu. Takut? Yo jangan berharap punya inovasi baru.Â
Selamat mencoba, semoga menginspirasi
Malang, 29 Desember 2020
Oleh Eko Irawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H