Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apapun Kebutuhanmu, ke Warung Sebelah Aja

16 Desember 2020   13:25 Diperbarui: 16 Desember 2020   13:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusias warga Kucur, warga diluar wilayah slilir yang ikut budidaya nila (Dok. pribadi)

Bantu promosi UMKM tetangga 

Toko warung sebelah biasanya hanya punya jangkauan 5-10 rumah pembelinya. Penghasilannya tentu juga terbatas. Beda yang ada dijalan poros, bisa menarik pembeli diluaran. Tapi kebanyakan UMKM ada di gang sempit yang sulit dijangkau, sehingga orang luar banyak yang tidak tahu.

Bagaimana cara membantu promosinya? Pertama, bantu mereka terdaftar dalam mekanisme grabfood atau gofood. Kebanyakan UMKM itu tidak paham tehnologi. Kamu yang mampu secara pengetahuan, coba bantu pereka.

Kedua, sekali kali jalan jalan ke rumah sebelah. Lihat usaha apa mereka. Selain silaturahmi, juga untuk mengapresiasi karya tetangga sebelah. Beli dan bantu promosikan melalui media sosial. Itu sangat membantu agar mereka dapat pembeli baru dari orang luar lingkup kampungnya.

Start up bisnis UMKM kampung

Salah satu ide yang lebih besar sumbangsihnya pada ekonomi kampung adalah ide kampung tematik. Kampung warna warni di jodipan kota malang dahulu daerah kumuh. Setelah menjadi jujugan destinasi kampung warna warni, kampung tersebut menjadi bersih dan menarik. Ada perbaikan ekonomi masyarakatnya dan tempat tersebut viral, karena jadi lokasi shotting film Yo wis Ben. 

Terbaru adalah kampung Nila Slilir di kelurahan Bakalan Krajan kota Malang. Kampung ini mengangkat budidaya ikan nila sebagai usaha alternatif menciptakan lapangan kerja dan memperoleh penghasilan tambahan serta pemenuhan kebutuhan gizi keluarga. Disana, telah muncul 80an kolam bioflok yang berisi budidaya ikan nila, dengan cover jangkauan tidak hanya lokal slilir semata, tapi sudah menjangkau malang raya. Terbaru mereka membuat kolam hingga ke daerah kabupaten Malang.

Antusias warga Kucur, warga diluar wilayah slilir yang ikut budidaya nila (Dok. pribadi)
Antusias warga Kucur, warga diluar wilayah slilir yang ikut budidaya nila (Dok. pribadi)
Dengan melihat potensi yang dimiliki kampung setempat, seorang start up bisa merintis sebuah ide pemberdayaan UMKM.  Dengan menjadi start up bisnis kampung, usaha UMKM masyarakat sekitar bisa dibranding dengan kemasan yang unik. Di kampung Nila Slilir contohnya sudah muncul kerupuk Nila dan abon nila. Juga muncul batik kampung Nila. Bahkan muncul pula Warung KNS yang menyediakan tempat kuliner nila dengan suasana alam pedesaan.

Abon nila kampung Nila Slilir (Dok. pribadi)
Abon nila kampung Nila Slilir (Dok. pribadi)
Hal hal seperti ini bisa menumbuhkan tumbuh kembang UMKM di kampung dan bisa menolong mereka untuk bangkit.

Demikian  4 tips mendukung UMKM agar tercipta keluarga tangguh ditengah masa pandemi, sebuah upaya real yang telah dipraktekkan pelaksanaannya di kampung Nila Slilir Bakalan Krajan kota Malang. Bagaimana dengan kampungmu? Apa yang kamu lakukan disana? Semoga artikel ini menginspirasi. Selamat mengeksplore dan berperan mendukung tumbuh kembang UMKM di sekitarmu.

Malang, 16 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun