Tanggal muda gajian. Tak ada perbedaan fasilitas dengan pegawai yang rajin, outputnya sama saja. Yang rajin dan malas, sama saja. Tak ada pembeda. Entah dengan sistem e kinerja yang akan diterapkan tahun mendatang, semoga bisa memberi perubahan signifikan.
hal ini beda dengan seorang wiraswasta yang kerja keras, bisa baca peluang usaha, bisa meningkatkan penghasilan dan tingkat kemakmuran terbaca dihari tuanya. Teman saya yang usaha telor asin ternyata sudah punya BMW seri baru, punya peternakan itik sendiri, rumahnya mapan, tidak bingung uang, karena uang sudah bekerja secara system.Â
Teman saya yang lain, punya toko sembako dan usaha kopi. Dia bisa beli kontan 4 unit rumah, yang satu senilai 700jutaan. Mobilnya juga seri terbaru. Punya ruko dan beberapa tanah kapling. Melihat itu, saya jadi mikir, kenapa dengan saya, hanya dapat style keren berseragam dinas, tapi mobil Ndak punya. Motor kreditan. Rumah nunut ortu. Utang berjibun dibank pakai jaminan SK pegawai. Bahkan cicilan saya itu sampai pensiun nanti. Pinjam bank tapi untuk kebutuhan konsumsi. Jika tanggal tua, lebat kebit cari pinjaman.Â
memang salah management, tapi bukan saya pribadi yang demikian. Banyak sesama PNS yang hidupnya seperti saya ini. Life stylenya Jersey, tapi keropos di dalam. Jika pensiun, mengkhawatirkan. Inilah pelajaran berharga yang saya share melalui tulisan ini. Bahwa wawasan bisnis itu perlu. Jangan lengah dengan fasilitas. Jika pinjam bank gunakan untuk usaha prodoktif.Â
Karena tidak punya wawasan bisnis, banyak PNS yang tergiur investasi bodong dan MLM Abal Abal. Pelajaran yang bisa diambil sekarang adalah introspeksi diri. Kenapa. Terus, mulailah visi baru, dengan pengaturan managemen lebih hati hati, menabung, belajar usaha mandiri dan menambah pengetahuan membangun sistem keuangan yang bekerja sendiri.Â
Apa yang harus dilakukan? Belajar peka usaha. Yang bisa dilakukan tanpa mengganggu aktivitas dan kewajiban kerja. Misal pelihara burung kenari atau pelihara ikan nila. Belajarlah pada para wirausaha disekitar dan temukan passionmu sendiri. Insya Allah akan diketemukan solusi siap pensiun.Â
Pasti bisa, karena setiap manusia diberi otak yang digunakan untuk berpikir. Jika bilang tak bisa, ya lucu, ditaruh dimana otak anugerah Allah selama ini. Dan satu kesalahan lagi, adalah sudah memutuskan sesuatu tidak bisa dan tidak mungkin, padahal belum melakukan tindakan apa apa. Ingat, menunggu sempurna, itu tidak ada. Yang ada itu kesempatan memanfaatkan peluang yang lagi trend sekarang. Pensiun nikmat sehat sejahtera harus jadi idaman, mulai sekarang dan jangan nunggu waktu yang tepat. Biasakan bertindak efektif, tanpa menggunakan rumus banyak alasan.Â
Mengembangkan potensi pribadi yang bisa dikembangkanÂ
Malas belajar adalah penyakit kronis para pegawai. Mindset malas aja pasti sudah digaji, asal gugurkan kewajiban, terus beres, adalah mindset sesat yang merugikan diri sendiri. Nanti shocknya setelah pensiun. Mau kemana?
Tiap diri itu punya potensi anugerah Illahi yang harus disyukuri. Misal kemampuan publik speaking. Tingkatkan kemampuan itu, karena bisa jadi penghasilan baru diwaktu mendatang. Jangan hanya dipakai ghibah, gunakan dan tingkatkan kemampuan itu agar jadi sumber berkah. Semoga kedepan, ada pelatihan ketrampilan yang bisa meningkatkan kemampuan seorang. Misal kemampuan penelitian dan menulis, hingga yang bersangkutan bisa jadi penulis hebat dibidang apapun, dan tulisannya layak jual.
Banyak kok materi materi yang bisa dikembangkan oleh seorang PNS sebagai persiapan hari tuanya. Sekalipun sudah pensiun dari dinas, mereka butuh pemberdayaan lho.