Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Biar Keren, Pakai Cicilan tapi Utang?

16 November 2020   01:55 Diperbarui: 16 November 2020   02:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang mainan dokpri

Sebuah renungan. Tentang utang utang cicilan. Pingin keren didepan, dibelakang hari bayar utangan. Kerja keras dan semakin keras untuk bayar tanggungan. Sampai kapan? Waktu habis hanya untuk mengangsur pinjaman.

Nuruti Hawa nafsu. Ini kurang, ini kurang. Syukur tak tentu, besar pasak dari pada tiang. Bersaing gaya hidup dengan modal utangan. Tidak mengukur kemampuan.

Hidup terjebak cicilan. Seumur hidup hanya mikir utangan. Sia sia hidup hanya mikir tanggungan. Makna hidup hakiki diabaikan.

Hidup itu bukan untuk bayar utang. Hidupmu dikejar kejar bank. Mikir tanggungan siang malam. Lupa ibadah, lupa nikmatnya hidup senang.

Sampai kapan? Kau kemanakan syukurmu? Malulah hidup apa adanya? Kapan bisa sedekah? Kapan mikir amal? Apa utang jadi warisan anak cucumu ? 

Dan Kepalamu hanya berisi utangan.

Yang terlanjur akan hancur. Tak bisa berkarya karena sudah lebur. Siang malam kerja lembur. Habis usia seperti nasi jadi bubur.

Jangan budayakan utang. Tak mampu jangan paksakan utang. Karena utang itu bikin hidupmu sengsara. 

Ampuni hamba yang cari enak dimuka, tapi dibelakang hari, mikul beban cicilan. 

Iya kalau besok tambah muda. Tambah kuat. Tambah perkasa. Iya kalau besok itu masih kuat kerja. 

Tak mikirkah ada resesi, ada pandemi....., Bagaimana jika gajimu sudah habis. Mau makan pakai apa? Pakai utang lagi? Pakai pinjam lagi? Bayar pakai apa? Sementara hidupmu terus.... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun