Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bahasa Kopi

11 November 2020   20:35 Diperbarui: 11 November 2020   20:47 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Kopi

Aku tunggu ajakanmu. Untuk bertemu. Merenda malam. Temani sepi. Bersamamu, dalam asa.

Tak perlu mewah. Cukup dipinggir jalan. Sejenak melupakan lelahnya hidup. Bukan untuk mengeluh. Tapi untuk berbagi.

Bahasa kopi

Dalam kepul harumnya. Dalam kepul asap rokok bersamanya. Mencair bersama kata. Tentang masa depan. Tentang rasa. Tentang kebersamaan. 

Kopi ini menyatukan rasa. Tentang langkah apa. Tentang kemana. Tentang kata. Yang tersimpan dalam dada.

Untuk apa disimpan sendiri. Ngopi ini tak berarti, tanpa kau temani. Undanglah hadirku. Lambaikan ajakanmu. Aku akan datang.

Bahasa Kopi.

Jadi komunikasi. Membangun sinergi. Menyatukan hati. Langkah terus untuk solusi.

Malang, 11 November 2020

Oleh Eko Irawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun