Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu Hidup
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pantang mundur seperti Ikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bagaimana Loket Pelayanan Publik Ideal itu?

20 Februari 2020   20:20 Diperbarui: 20 Februari 2020   20:23 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini bukan menghakimi instansi tertentu, namun lebih pada hasil diskusi sambil ngopi dipinggir jalan tentang loket layanan publik. Intinya pemohon sebagai manusia harusnya diperlakukan sebagai manusia. Cara melayani petugas yang ketus dan tidak ramah, menandakan petugas tersebut salah tempat ditugaskan diarea dimana dia harus totalitas menjadi abdi masyarakat.

Terkadang ada petugas yang bentak bentak, jarang senyum dan sibuk dengan gawainya sendiri. Hal hal yang sepele seperti itu sangat memperburuk citra pelayanan publik. Banyak Hal yang bisa dikupas dari materi yang kita bahas sekarang, namun intinya loket Pelayanan publik itu tidak perlu wah. Sederhana asal nyaman bagi tamu pemohon.

Semoga menginspirasi dan dibaca oleh yang berwenang agar loket pelayanan publik bisa lebih humanis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun