Jadi guru harus meneliti dari banyak sisi. Jangan anggap bullying kasus sepele, karena korban bullying ini banyak merahasiakan dan menutup diri setelah kasus. Bullying telah membunuh karakternya. prestasinya dan masa depannya. Pihak sekolah yang cuek tidak mengurusi kasus ini, menandakan sekolah tersebut tidak peduli masa depan anak didiknya.
Orang tuapun tidak bisa asal menyalahkan pihak sekolah yang gagal menangani kasus ini. disinilah dibutuhkan komunikasi untuk mencari solusinya apa, bukan mencari siapa yang harus dihakimi. jika demikian, maka akan terjadi bullying lanjutan. Bullying harus dihentikan.
Bangun Ramah Komunikasi
Tujuan pendidikan adalah membentuk karakter peserta didik. output pendidikan bukan hanya melahirkan anak didik yang pintar saja, namun juga harus cerdas dan berwawasan. Orang tua mengantar anaknya ke sekolah agar dia memiliki karakter yang baik dan menunjang masa depan. Agar tujuan ini tercapai, dibutuhkan komitmen antara guru, siswa dan orang tua untuk bersinergi membangun ramah komunikasi.Â
Sekarang sudah ada tehnologi berupa grub di media sosial atau WA yang memudahkan membentuk komunikasi masal. Dengan komitmen dan sinergi seperti ini akan terbentuk komunikasi yang ramah penuh keakraban tapi tetap saling menghargai. Kerjasama harus dibangun sejak dini sehingga kasus bullying bisa diberantas. anak didik harus dilindungi agar dia bisa tersenyum menghadapi tantangan masa depan.
Stop Bullying, bangun ramah Komunikasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H