Coach membantu coachee untuk dapat membuat keputusannya secara mandiri, melalui pengembangan ide-ide, gagasan maupun opsi-opsi baru yang lebih baik sehingga nantinya akan dilakukan pengambilan keputusan melalui pembuatan rencana aksi dan berkomitmen untuk melaksanakannya dengan rasa tanggungjawab. Apabila si coach dalam mengajukan pertanyaan berbobot dikombinasikan atau mencakup 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan maka hasil pengambilan keputusan tersebut akan semakin tajam dan lebih sempurna.
4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial dan emosional tentu akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Alasannya jika seorang guru menguasai dan menerapkan lima kompetensi sosial emosional dalam pemecahan masalah dengan baik, maka dipastikan keputusan yang diambil akan lebih bagus dan efektif jika dibandingkan pengambilan suatu keputusan dalam keadaan emosi dan egois. Selain itu kondisi kesadaran penuh (mindfulness) juga harus tetap dijaga agar keputusan yang diambil tidak melenceng dari tujuan sehingga pada akhirnya akan tercipta wellbeing.Â
Â
5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Pembahasan studi kasus terkait masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. Dalam hal ini pemahaman nilai-nilai kebajikan seorang pendidik sangat berpengaruh dalam pengambilan suatu keputusan. Hal ini akan menjadi dasar, rambu-rambu dan pedoman seorang pendidik dalam mempertimbangkan benturan nilai-nilai kebajikan yang sama-sama benar maupun benar lawan salah, sehingga nantinya tidak terjebak dalam situasi tersebut dan akhirnya dapat bertindak secara bijak melalui prinsip, paradigma, dan langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Mana nilai yang harus dikuatkan atau mungkin dikalahkan.
6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
 Pengambilan keputusan memiliki arti penting untuk efek jangka pendek dan jangka panjang suatu instansi. Pengambilan keputusan yang tepat yang didasarkan pada langkah-langkah dan nilai-nilai kebajikan akan menghasilkan suatu perubahan ke arah yang lebih baik, terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Namun sebaliknya, pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada hubungan sosial dan eksistensi instansi.
7. Â Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?Â
Tantangan yang saya hadapi adalah terkait pengambilan keputusan yang masih belum seratus persen bisa mengakomodir seluruh kepentingan pihak-pihak terkait. Sebagaimana yang kita ketahui, umumnya setiap keputusan pasti memiliki konsekuensi tersendiri, oleh karena itu jika keputusan yang ditetapkan tidak sesuai maka kita biasakan untuk berlapang dada, menghormati, dan melaksanakannya dengan penuh rasa tanggungjawab.
Pengambilan keputusan di lingkungan saya tergantung pada situasi yang ada, akan tetapi tetap mempertimbangkan empat paradigma yaitu: individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, dan jangkan pendek lawan jangka panjang.