Seperti yang ditunjukkan oleh Jones et al. (1988), peningkatan durasi puasa menyebabkan peningkatan hubungan antara tulang dan bobot karkas total dibandingkan dengan otot dan lemak yang tetap konstan. Dengan kata lain, peneliti berspekulasi bahwa jaringan yang mengalami penurunan adalah otot dan lemak. Clariget et al. (2021) melaporkan bahwa ada penurunan rata-rata sebesar 1,2% pada berat karkas hangat pada sapi dengan durasi puasa pendek dari sapi dengan durasi puasa panjang. Hal ini berarti ada susut karkas sekitar 3,11--3,68 kg.
Hasil Clariget et al. (2021) menunjukkan bahwa durasi puasa sebelum penyembelihan yang panjang (23-29 jam) tidak memberikan manfaat apa pun bagi sapi, peternak, dan jagal atau pedagang daging atau industri daging dibandingkan dengan durasi puasa sebelum penyembelihan yang pendek (2-6 jam). Durasi puasa sebelum penyembelihan yang panjang bagi sapi menyebabkan penurunan konsumsi air dan bobot karkas, yang berdampak pada penurunan mutu daging. Pengurangan durasi puasa sebelum penyembelihan sapi dan sapi mendapatkan akses terhadap air dan pakan yang cukup sebelum pengangkutan sapi sangat direkomendasikan.
Penulis:
Dr. Eko Saputro, S.Pt., M.Si.
Widyaiswara Ahli Muda -- BBPP Batu, Kementerian Pertanian RI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H