Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata "Pulau Lusi (Lumpur Sidoarjo)": Apa Daya Tariknya?

25 Desember 2024   21:23 Diperbarui: 25 Desember 2024   21:23 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik bus air menuju Pulau Lusi

Ketika mengunjungi pulau Lusi ini yang dapat kita pelajari adalah sebagai berikut:

1. Dampak dari bencana alam yang dasyat.

2. Upaya penyelamatan biota laut dari semburan air panas.

3. Ternyata soal bencana lumpur panas Lapindo tidak hanya merusak lingkungan dan tata sosial masyarakat, tetapi masih memberi alur ekonomi masyarakat sekitarnya. Buktinya terbentuk pulau Lusi.

4. Sebagai pembelajaran bagi seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan untuk dapat melaksanakan proyek sesuai rencana harus memikirkan dampak pekerjaan tersebut apabila terjadi hal yang terduga (bencana).

Pentingnya Menjaga Alam dan Lingkungan

Kepedulian kita kepada alam dan lingkungan akan menjaga ekosistem. Dengan menjaga lingkungan berarti juga menjaga sumber daya alam. Pada tahun 2023 Provinsi Jawa Timur menggelar  "Festival Mangrove ke-III di Sidoarjo, tepatnya di Wiasata Bahari Tlocor dan Pulau Lusi di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, pada hari Minggu, 29 Januari 2023.

Gubernur Khofifah Indar Parawangsa memimpin langsung penanaman 1.000 bibit mangrove dan bibit pohon produktif. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasliaran burung air dan biota air berupa ikan dan udang sebanyak 23.000 ekor di perairan Pulau Lusi. Gubernur Khofifah juga melakukan penanaman cemara udang sebagai pendukung mangrove.

Menurutnya, hal itu penting dilakukan sebagai upaya membangun daya dukung dan keseimbangan alam. Dalam banyak referensi cemara udang itu bisa memiliki ketahanan hidup sampai 500 tahun. Jadi, kalau menahan abrasi yang kuat selain mangrove adalah camara udang. Manfaat hutan mangrove antara lain menahan abrasi, habitat biota laut, menahan angin, menahan infiltrasi laut, ecotourism serta menyerap dan menyimpan karbon 4 sampai dengan 5 kali lebih besar dibandingkan dengan hutan tropis di daratan.

Dengan demikian, wisatawan ke Pulau Lusi dapat memahami bahwa menjaga ekosistem alam adalah wajib bagi setiap elemen masyarakat.  Cara yang paling mudah yakni mensosialisasikan seperti melalui media sosial, pesannya yaitu melestarikan alam berarti memelihara keindahan alam merupakan investasi manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, manusia sangat berperan dalam menjaga lingkungan adalah tugas yang mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun