Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

"Candi Belahan", Pesona Warisan Budaya Lokal di Kaki Gunung Penanggungan

4 November 2024   12:51 Diperbarui: 4 November 2024   15:44 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Belahan di kaki Gunung Penanggungan, Pasuruan (Sumber: indonesiakaya.com)

Arca yang bagian payudaranya menjadi tempat keluar mata air adalah arca Dewi Laksmi. Air yang mengalir keluar dari tetek Dewi Laksmi ini kemudian ditampung pada kolam pemandian berbentuk persegi panjang yang ada di bawahnya.

Fakta dan Kondisi Candi Belahan

Kolam pemandian Candi Belahan berukuran 6 x 4 m dengan kedalaman sekitar 30 cm, dan dasar kolam pemandian tersebut tersusun dari batu-batu andesit yang ditata berjajar terlihat alami.

Selain melalui payudara Dewi Laksmi, air yang masuk ke dalam kolam pemandian juga berasal dari pipa yang ada di sisi selatan kolam. Sisi selatan kolam dibatasi oleh dinding bata merah yang konstruksinya menempel pada lereng gunung, menjadi suatu keunikan arsitektur tersendiri.

Kemudian, sisi barat kolam dibatasi oleh dinding yang juga terbuat dari bata merah dan menjadi tempat dua arca dewi berada. Sementara sisi utara dan timur tidak memiliki dinding, hanya beberapa anak tangga yang menjadi jalan masuk menuju kolam.

Arca Dewi Sri dan Dewi Laksmi terletak di sisi barat kolam pemandian. Kedua arca tersebut terbuat dari batu andesit dan masing-masing menempati sebuah relung dengan arah hadap ke timur.

Diantara keduanya, terdapat batu andesit berbentuk kubus yang digunakan oleh para pengunjung yang berkepentingan untuk meletakkan sesaji. Bagia atas batu andesit kubus tersebut ada sebuah relung yang kini telah kosong dan runtuh. Dinding yang menaungi arca Dewi Sri dan Dewi Laksmi sendiri memiliki panjang 6,85 m, lebar 6,30 m, dan 4,60 m.

Seorang wanita ambil air Sumber Tetek dibawa pulang (Sumber: Plickr.com)
Seorang wanita ambil air Sumber Tetek dibawa pulang (Sumber: Plickr.com)

Adapun penduduk sekitar candi, yang kini masih memanfaatkan air dari Candi Belahan untuk kebutuhan sehari-hari untuk mencuci, memasak, dan minum. Terkadang penduduk sekitar memakainya untuk mandi di kolam Candi Belahan.

Selain kegiatan mandi yang dilakukan oleh penduduk sekitar, tetapi juga para pengunjung yang datang dari luar kota. Konon air itu tidak hanya sekadar untuk menyegarkan diri, tetapi untuk tujuan tertentu yang membuat orang awet muda, menyembuhkan berbagai penyakit.

Meskipun sudah memasuki zaman modern, nyatanya Candi Belahan masih memiliki mitos yang diyakini kebenarannya masyarakat sekitarnya. Mereka berkeyakinan 'mata air' yang mengalir dan mengisi kolam pemandian Candi Belahan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat orang awet muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun