Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Solusi Mengurai Kemacetan Kawasan Puncak Bogor

21 September 2024   13:19 Diperbarui: 21 September 2024   13:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebar jalan yang ada 7 meter (2 jalur, dua arah) dapat ditingkatkan menjadi menjadi 14 meter (4 lajur, dua arah) pada segmen jalan tertentu yang sering menimbulkan kemacetan. Jadi, dilakukan secara bertahap sesuai dengan anggaran yang ada.

Prioritas pada persimpangan jalan (Simpang Empat) yang sudah mencapai titik jenuh segera diadakan perbaikan, misalnya melebarkan pada kaki simpang empat walaupun sudah terpasang bundaran atau traffic light. Bila pengaturan arus lalu dengan 'traffic light' sudah mencapai titik jenuh maka dapat dipertimbangankan dengan membangun 'fly over' atau 'under pass'.

Menyediakan fasilitas parkir 'off street' pada tempat keramaian, sehingga kendaaran tidak meluber parkir ditepi jalan dengan memasang rambu larangan parkir.

Mobil barang dibatasi yang masuk kawasan Puncak Bogor dengan cara melarang masuk pada jam-jam tertentu misalnya hari Sabtu, Minggu dan Libur dilarang masuk pukul 06.00 s.d. pukul 18.00 WIB, dan mobil pribadi dibatasi yang masuk kawasan Puncak dengan sistem plat nomor ganjil-genap.

Menerapkan Public Transport Berbasis Angkutan Masal

Untuk menerapkan Public Transport berbasis Angkutan Masal dapat dilakukan pada jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Pemilihan moda  'Angkutan Masal' tergantung mana yang diproriataskan didasarkan pada hasil 'feasibility study' dan ketersedian anggaran. Misalnya untuk jangka pendek atau jangka menengah, pilihan angkutan umum yang memungkinkan menggunakan moda BRT (Bus Rapit Transit), dan di dukung dengan Suttle Bus sebagai feeder didalam kawasan Puncak Bogor.

Ilustrasi Suttle Bus sebagai feeder BRT untuk menjangkau kedalam kawasan Puncak Bogor (Sumber:  semerutrans.com)
Ilustrasi Suttle Bus sebagai feeder BRT untuk menjangkau kedalam kawasan Puncak Bogor (Sumber:  semerutrans.com)

Sedangkan untuk jangka panjang dapat diprogramkan dengan menggunakan moda LRT (Light Rapit Transit) dari Kota Bogor sampai Puncak. Seperti diketahui rute LRT Jabodebek belum sampai Kota Bogor.

Menlansir dari situs kompas.com, menyebutkan Kementrian Perhubungan menyebutkan pembangunan LRT Jabodebek sampai Bogor, Jawa Barat tidak dilakukan tahun ini. Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, sebab saat ini Kemenhub masih melakukan studi kelayakan (feasibility study/FS) kelanjutan proyek LRT Jabodebek. Adita juga masih belum dapat memastikan kapan FS tersebut akan selesai dikerjakan. Oleh karenanya, proyek yang akan melengkapi rute LRT Jabodebek ini kemungkinan  akan digarap pada pemerintahan baru. "Ya (tidak dibangun mulai tahun ini). Tetapi tergantung dari pemerintahan yang baru ya," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (5/6/2024)

LRT Bakal Melalui Terminal Tipe A Baranangsiang

Ilustrasi LRT (Sumber:  blogspot.com)
Ilustrasi LRT (Sumber:  blogspot.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun