Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memetik Hikmah Maulid dengan Meneladani Kesederhanaan Rasulullah SAW

16 September 2024   02:39 Diperbarui: 16 September 2024   02:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.github.io

Pakaian sederhana

Meskipun beliau adalah pemimpin, Rasullullah SAW selalu mengenakan pakaian sederhana, seringkali terbuat dari pakaian kasar. Beliau tidak berlebihan dalam berpakaian dan lebih mementingkan kebersihan daripada kemewahan.

Interaksi dengan sesama

Rasulullah SAW tidak membedakan orang berdasarkan status sosial. Beliau selalu bergaul dengan semua lapisan masyarakat dari budak hingga raja, fakir miskin  hingga orang kaya, dan selalu memperlakukan orang lain dengan penuh penghormatan dan kesetaraan.

Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin disebutkan Nabi SAW. mempunyai dua pekerjaan, yaitu (1) Profesi kefakiran (2) Berjihat atau berjuang menegakkan agama. Siapa yang mencintai kesenangan terhadap kedua itu (pekerjaan Nabi SAW), dia betul-betul cinta kepadaku, kata Nabi SAW.

Tidak mengejar kekayaan

Rasulullah SAW tidak pernah mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri. Ketika ada harta yang diberikan kepada beliau, biasanya langsung beliau bagikan kepada yang membutuhkan. Fokus hidupnya adalah akhirat bukan kekayaan dunia. Rasulullah SAW wafat tidak meninggalkan warisan harta benda bahkan emas permata.

Rasulullah SAW sebagai seorang pemimpin sekaligus panutan. Beliau juga tidak meninggalkan singgasana, sebagaimana raja-raja, bangsawan, khalifah serta pejabat saat ini. Malaikat sebelum mencabut nyawa Rasulullah SAW, malaikat menanyakan lebih dahulu untuk memilih, apakah masih ingin tetap di dunia atau memilih berjumpa dengan Tuhannya? Jawaban beliau memilih ingin segera bertemu dengan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa ada etika malaikat Jibril memberikan informasi kepada kekasih Allah sebelum bertemu dengan Allah.

Kesimpulan: Kesederhanaan beliau menunjukkan bahwa kebahagian dan kemulian tidak tergantung pada harta benda, melainkan ketaatan kepada Allah  dan sikap rendah hati kepada sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun