Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Keunikan Wisata Masjid Merah Pandaan, Ada Wisata "Dokar Dinosaurus"

10 September 2024   12:46 Diperbarui: 10 September 2024   16:05 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkeliling dengan dokar Dinosaurus. (Sumber: Dokumen pribadi)

Ibu-ibu jama'ah tafsir Masjid Al-Akbar tertarik pada ingin naik dokar 'Dinosaurus' sampai antri nunggu giliran naik setelah beli tiket. Ketika ada yang turun dari dokar, baru bergantian yang menunggu naik dokar sebelumnya dipandu cara mengopeasikan dokar oleh seorang pemandu wisata ini. 

Ibu-ibu yang ada pendapingnya (suami) naik dokar berjalan aman dan lancar saja. Tetapi, giliran yang naik ibu-ibu (2 orang), salah satunya ada masalah yaitu dokar yang ditumpangi oleh Bu Ari dan Bu Rachmat setelah berjalan sekitar 10 meter nggak bisa bergerak alias berhenti. 

Karena takut dan tidak bisa menlajutkan akhirnya Bu Rachmat minta tolong ke saya untuk menggantinnya. Kata Bu Rachmat sulit waktu jalankan, ternyata pegangan di stang dokar terasa berat untuk me-gas. Mau nggak mau saya harus menggantinya. Lalu saya naik dan kendalikan dokar itu bisa jalan dengan pelan, berhati-hati, dan memang tarikan gas di stang kanan agak berat, sehingga Bu Rachmad nggak bisa menjalankan dokar itu.

Jama'ah Tafsir Masjid Al-Akbar berpose depan Masjid Merah.  (Sumber: Dokumen Pribadi)
Jama'ah Tafsir Masjid Al-Akbar berpose depan Masjid Merah.  (Sumber: Dokumen Pribadi)

Keindahan Arsitektur Masjid Merah Pandaan

Masjid Merah Pandaan didesain dengan arsitektur khas Indonesia yang kental, di antaranya bentuk atap bercorak sepatu kuda dan hiasan ukiran khas Jawa. Warna merah yang menjadi ciri khas masjid ini menambah pesona Masjid Merah Pandaan yang sangat menawan. Arsitektur masjid yang dipadukan dengan pegunungan yang indah dan alam yang hijau membuat tempat wisata ini sangat cocok untuk dijadikan tempat wisata keluarga.

Merah, warna yang sangat mencolok dan berani, apalagi kalau digunakan untuk warna cat sebuah masjid. Bagaimana tidak, warna cat masjid umumnya berwarna hijau, putih, gold, dan sejenisnya. Tanpa disadari, ternyata inilah yang nenjadi daya pikat Masjid Merah. Warna yang tidak umum inilah yang menimbulkan keingintahuan masyarakat karena dipandang sebagai sesuatu yang baru dan berbeda. 

Uniknya lagi, masjid ini didesain tanpa pintu dan jendela. Hanya berdiri tiang-tiang kokoh yang mengelilingi bangunan masjid. Jadi pengunjung bisa masuk dari sisi mana saja. Bangunan masjid ini juga, tidak ada menara dan hanya ada kubah di bagian tengahnya.

Bernama Asli 'Masjid Moekhlas Sidik'

Saya pun tidak tahu bahwa Masjid Merah memiliki nama asli 'Masjid Moekhlas Sidik'. Nama itu diambil dari nama salah seorang tokoh masyarakat yang membangun masjid tersebut dari kantong pribadinya yaitu H. Moekhlas Sidik. Beliau merupakan seorang purnawirawan TNI dengan pangkat Laksamana Madya (Laksda).

Dilansir dari tni.mil.id, Laksda Moekhlas Sidik lahir di Jombang, tanggal 12 Juli 1953. Ia sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Manajemen Nasional di Lemhanas RI sejak 23 Mei 2005. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun