Mohon tunggu...
Eko Setyo Budi
Eko Setyo Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Suka traveling, kuliner, baca buku/menulis dan jogging..

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Gojek di Vietnam Tutup, Ada Apa?

7 September 2024   06:30 Diperbarui: 7 September 2024   06:34 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Nailul, pendanaan yang sangat terbatas membuat perusahaan digital harus menggeser strategi bakar uang ke high value user. "User yang paling potensial ya Indonesia (dan Singapura) menurut saya. Dengan kondisi strategi perusahaan saat ini dan kondisi pendanaan yang seret, ya lebih baik mengembangkan user di kota-kota tier 3 dan tier 4 di Indonesia. Sangat rasional bagi mereka," ujarnya.

Melansir dari situs Republika.co.id,  menyebutkan perusahaan riset pasar Mordor Intelligence, pasar pemesanan kendaraan di Vietnam diperkirakan bernilai USD 880 juta pada tahun 2024 dan tumbuh menjadi USD 2,16 miliar pada tahun 2029.

Perusahaan riset pasar lainnya, yakni Q&Me, menemukan bahwa 42 persen pengguna di Vietnam lebih menyukai Grab untuk layanan sepeda motor, diikuti oleh Be dengan 32 persen dan Xanh SM dengan 19 persen. Hanya 7 persen yang mengatakan bahwa mereka sering menggunakan Gojek. Dengan operasi di Vietnam yang menyumbang kurang dari 1 persen dari transaksi bruto GoTo pada kuartal kedua tahun ini, keluarnya perusahaan dari pasar ini diperkirakan tidak akan berdampak besar pada situasi keuangannya, The Business Times melaporkan.

Gojek sebelumnya menarik diri dari Thailand pada tahun 2021. Kini Gojek fokus pada pasar domestiknya (Indonesia) dan Singapura. Di Indonesia, nilai transaksi bruto Gojek meningkat sebesar 18 persen tahun-ke-tahun pada kuartal kedua tahun ini. 

Sementara jumlah pesanan yang diselesaikan naik 24 persen hingga mencapai rekor tertinggi. Gojek juga mengalami peningkatan pangsa pasar sebesar 3 poin persentase di Singapura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun