Wisata Alam 'De Djawatan' Mirip Dunia Fantasi dalam Film The Lord Of The Rings
Oleh: Eko Setyo Budi
Kali ini saya ke obyek wisata De Djawatan, Banyuwangi yang kedua kali. Kunjungan pertama pada pertengahan bulan Desember 2023. Lalu, kunjungan kedua pada tanggal 28 Agustus 2024.Â
Saya bersama teman-temanku Banyuwangi keberangkatan dari Probolinggo siang hari tanggal 27 Agustus 2024. Perjalanan dari Probolinggo menuju Banyuwangi lewat pantura diperkirakan 5 jam dengan kendaraan bermototor yang kami sewa.Â
Tiba di Banyuwangi malam hari langsung menuju rumah temanku yang tinggal di Banyuwangi untuk silaturahmi.Â
Setelah itu, kami bermalam di Hotel Luminor dan besok pagi chek out, lalu meluncur ke wisata Alas Purwo dan siangnya lanjut menuju obyek wisata alam De Djawatan. Kawasan wisata alam De Djawatan ini terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi.
Dalam perjalanan sebelum sampai ke pintu Gerbang De Djawatan, kami istirahat sebentar untuk makan siang. Makan siang di Depot Nasi Tempong khas Banyuwangi yang terkenal sambalnya pedas membuat kita semangat dan bergairah menuju wisata alam De Djawatan, dan rasa capek pun hilang seketika.Â
Adapun tarif masuk De Djawatan dipungut Rp 10.000,-/orang. Buka setiap hari pukul 08.00 -- 17.00 WIB. Nama Djawatan sendiri diambil dari nama Perum Perhutani, dulu sebutan perum perhutani adalah Djawatan Perhutani. Tempat tersebut dikelola oleh KPH Perhutani Kabupaten Banyuwangi yang luasnya 5,2 hektare.
De Djawatan adalah kawasan hutan lindung milik Perhutani yang beralih fungsi menjadi wisata. De Djawatan menjadi wisata populer Banyuwangi.Â
Daya tarik hutan De Djawatan yakni dengan berbagai macam tumbuhan pohon trembesi yang besar dan berlumut membuat kawasan ini seperti hutan fantasi.Â
Wisata alam De Djawatan mengingatkan saya  waktu kecil dikampungku ada beberapa pohon trembesi tumbuh besar.Â
Namun, sekarang sudah tidak ada lagi yang lahannya sekarang dipakai untuk perumahan. Mungkin  di pedasaan lainnya  bisa jadi sudah jarang ditemui pohon trembesi.Â
Pohon trembesi adalah jenis pohon besar yang mempunyai ranting mencakar panjang dan meliuk. Pohon trembesi yang besar-besar di kawasan De Djawatan diperkirakan umurnya lebih seratus tahun.Â
Pohon trembesi yang besar dominan di kawasan itu, juga tumbuh ditumbuhi oleh tanaman epifit sejenis tumbuhan yang memerlukan lain untuk hidup.
Sekilas pohon trembesi lokasi De Djawatan ini nampaknya hampir sama dengan dengan pemandangan hutan mistik yang ada di film The Lord Of Rings.Â
Pengunjung yang memasuki hutan fantasi di dunia nyata, membuat De Djawatan menjadi lokasi wisata yang menakjubkan, Â yang instagramable.Â
Sensasi hutan yang fantasi ini menawarkan spot fotogenik yang cocok bagi fotografer mengabadikan momen menarik seperti foto wedding atau acara lainnya.
Spot foto yang paling banyak dikunjungi wisatwan yaitu naik ke atas pohon trembesi dengan meniti tangga ke lantai segi empat terbuat dari papan kayu dan dipagar kayu setinggi sebahu orang dewasa.Â
Juga ada tali besar tidak terlalu panjang menggelantung di pohon trembesi, bila difoto pengunjung  seakan menaiki pohon trembesi. Kemudian, Anda bisa duduk didudukan panjang dari kayu yang dibelakangnya ada papan tertulis "De Djawatan". Â
Setelah pintu masuk De Djawatan, terpampang tertulis "De Djawatan Banyuwangi" dengan latar belakang pohon-pohon besar trembesi menjadi sasaran wisatawan tempat berfoto.
Diceritakan temanku yang tinggal di Banyuwangi, dulu waktu kecil dia sering main-main di kawasan De Djawatan, yang asalnya adalah tempat lokasi penimbunan kayu jati.Â
Di tempat itu ada rel pengangkut kayu jati sampai ke kota Banyuwangi. Kayu jati berasal dari kawasan hutan jati bagian selatan Banyuwangi berkualitas tinggi yang menjadi resapan air.Â
Di dalam wisata alam ini terdapat fasilitas berupa kolam renang, tetapi sudah tidak digunakan lagi dan tidak terawat. Sebagaimana biasanya obyek wisata tak lepas kuliner yaitu warung-warung kecil menjajakan makanan, minuman dan  juga kios souvenir.
Bagi wisatawan yang tidak ingin capek jalan kaki disediakan naik dokar. Saya lihat di situ ada 3 dokar. Anda bisa naik dokar berkeliling kawasan pohon trembesi, dan bisa berhenti sebentar untuk foto-foto di spot yang menarik.Â
Sekali keliling kawasan pohon trembesi tarif sewa dokar dipungut Rp 50.000,- dan satu dokar bisa memuat 3 - 4 orang untuk dewasa, atau anak-anak bisa 5 sampai 6 orang.Â
Andaikan saya ke Banyuwangi lagi, De Djawatan saya kunjungi lagi, pohon trembesi yang fantastik memberikan suasana alam yang unik dan menyejukkan mata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H