Mohon tunggu...
Eki Saputra
Eki Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Seorang penikmat karya fiksi dan film pendek. Suka membaca dan menulis fiksi. Akun kedua ini khusus untuk tulisan fiksi. https://ekisaputra.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukit Donat

21 Maret 2022   14:00 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:54 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Sharon McCutcheon dari Pexels 

tapi kau tak tahu kalau aku menyukaimu
kau tak tahu gunamu
kau tak tahu maknamu
kau tak bernama, siapa memberimu nama?
sejak lahir aku punya warna
tapi kita diberi warna yang lain
warna-warna mari kita saling cinta
sebab kita sama-sama sedang bertanya-tanya

IV

Airin, sini turun!
usah kau maknai lagu itu
lihat di sana ada jalan setapak biru laut
ikutilah arahnya dan tentramlah melangkah
tapi hindari lubang-lubang di kanan-kiri
kudengar tersembunyi jelai-jelai nakal yang suka menjebak
Tuan Rubah sangat jahil belakangan ini
ia memasang perangkap untuk siapa saja yang sedang mencapai keinginannnya

Airin kagetkah engkau?
tetapi begitulah, Nak, untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan
terkadang kita perlu melewati rintangan dahulu
kelak jika Airin terperosok kakinya ke jelai yang nakal, tak usah cemas
sudah kukirimkan Tuan Sendok dan Nyonya Gitar untuk membantumu keluar dari masalah
selalu ada pertolongan karena Airin tak pernah benar-benar sendirian

V

Airin, mengapa kamu tampak sedih?
aku tahu, Tuan Sendok itu tabiatnya memang pendiam, dan Nyonya Gitar cerewetnya bukan main
aku tahu, kamu jemu menjawab pertanyaan Nyonya Gitar
yang terus-terusan asyik memetik senarnya sambil menanyaimu, "apa kabar?"
aku dulu sama bosannya sepertimu
tapi nyonya gitar sejak lahir tidak punya kemampuan apa pun selain bertanya demikian
Dia mengidap penyakit buta huruf
dan tuan sendok tidak punya lidah
dia hanya bisa diam, entah sedih atau gembira

tapi, Nak, percaya padaku
bahwa mereka tidak jahat
mereka tidak jahat
kadang-kadang kenyataanlah yang menjahati mereka
mereka pernah terjebak dalam jebakan hidup yang malang
persis lubang jelai-jelai yang kakimu masuki tadi
tapi bukanlah Tuan Rubah lagi pelakunya, melainkan Ratu Capung
penyihir yang awalnya baik hati, tetapi jadi kejam karena dikendalikan suaminya Kesatria Buntal
sebab itu kubawa keluar Nyonya Gitar dan Tuan Sendok dari Bumi ke negeri Fantasia Lunjuk

kelak akan banyak kau temui tuan sendok-tuan sendok yang lain atau nyonya gitar-nyonya gitar yang lain
esok kau akan bertemu Bibi Roda, Paman Piring, Abang Cangkir, dan beragam bentuknya
itulah istimewanya hidup kita, Nak
ada banyak perbedaan dan persamaannya
ada kekurangan disamping kelebihannya
ada kerugian dan keuntungannya

Airin yang cerdas kelak memahami tentang arti perbedaan, kekurangan, dan kerugian
      yang manis mampu melihat persamaan, kelebihan, dan keuntungan dari semua orang
      tak lagi takut berhadapan dengan dunia luar
     semua makhluk negeri pasti selalu menyayangimu

maaf bila aku ceritakan sesuatu yang belum kau pahami
kita hanya dibedakan angka
usia tak menandakan kau rendah
banyak yang muda lebih tahu segalanya
sedikit juga orang dewasa yang bijak
aku ingin bicara padamu seperti kita satu angka yang sama
kau bisa mengajariku segala yang kau ketahui
jika menurutmu di dunia ini ada kelinci terbang
aku setuju
naga berkepala kereta api
aku pun setuju
ikan titanium, manusia setengah sapi, kuda bersayap metal, buku bicara, laut bernada falseto, mawar sebesar gunung
aku betul-betul setuju
di negeri ini yang kau katakan benar-benar ada
aku merawat mereka sepanjang hari
memberi mereka makan yang cukup dan menjaga mereka dari gangguan-gangguan kecil orang dewasa
tahukah kau?
Selain menghabisi hewan bumi, orang dewasa juga sering memburu makhluk-makhluk di negeri kami 

VI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun