Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kejarlah Janji: Film Edukasi yang Masih Tanggung

15 Desember 2023   01:53 Diperbarui: 15 Desember 2023   01:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hal yang sangat disayangkan dari film ini, yaitu bermain setengah-setengah. Tidak sepenuhnya merekam realitas dan tidak pula menggunakan imajinasi dengan sempurna. 

Seandainya penulis naskah rajin meriset, isu relevan yang pantas digunakan untuk bangsa kita hari ini bukanlah duel antara pemimpin dua periode yang baik melawan anak muda yang jahat, sebaliknya yang terjadi malah anak muda yang progresif harus bersusah-payah menumbangkan nafsu serakah dan rakus para pejabat yang hendak membangun dinasti.

Anak muda diwakili Adam digambarkan terlalu polos, haus, bernafsu, dan kurang berprinsip dalam film ini, padahal di kehidupan nyata, orang seperti Adam sebenarnya visioner dan mampu menangkap kegelisahan-kegelisahaan masyarakat sekitarnya. 

Sosok Janji Upaya dalam film ini dibuat seidealis mungkin dan merakyat, tetapi di dunia nyata, orang-orang seperti Janji ini kerap kali lihai bermain panggung dan merupakan perpanjangan tangan dari para pengusaha-pengusaha perusak lingkungan.

Ada satu kesalahan yang paling mengganggu sepanjang saya menyaksikan film ini: penulis naskah kurang tahu membedakan antara kades (kepala desa) dan lurah (kepala kelurahan). 

Beberapa adegan menyebut kata kades, kemudian di adegan lain disebut lurah. Ketidakkonsistenan ini menyebalkan. Karena meski sekilas nyaris sama. Tetapi sebenarnya kades dan lurah benar-benar berbeda. Kades adalah masyarakat non-ASN yang dipilih secara langsung oleh rakyat, sementara lurah adalah ASN yang ditunjuk oleh bupati/walikota untuk memimpin suatu kelurahan.

Kejarlah Janji sesungguhnya berutang budi pada Cut Mini dan Shenina. Tanpa karakter mereka berdua, film ini akan hambar dan tidak berkesan di hati. Merekalah yang berhasil menyisakan kesan haru-tangis dan hangat sepanjang menyaksikan film ini. Lagi pula, Kejarlah Janji mungkin terasa lebih teatris ketimbang filmis kalau-kalau mereka berdua tidak mendapat scene paling banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun