Mohon tunggu...
Eka Nawa Dwi Sapta
Eka Nawa Dwi Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Penulis lepas, pelahap buku, pencinta dongeng. Menulis apa pun yang sedang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Resensi] Mengintip Masa Lalu Kurt Vonnegut Melalui Buaian Kucing

22 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:44 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Anel Rossouw dari Pexels 

"Cebol, cebol, cebol, betapa ia berjalan dan mengedip dengan arogan,

Sebab ia tahu seorang pria adalah sebesar apa yang ia harap dan pikirkan!

(Cat's Cradle, Kurt Vonnegut (1964): 228)

Dan inilah salah satu poin yang begitu menarik dari Buaian Kucing, yakni Vonnegut tidak hanya menciptakan kisah dan latar fiksi, melainkan ia membuat instrumen unik berupa agama semi-humor baru yang lengkap dengan sosok nabi dan kitab suci. The Books of Bokonon (Sajak-Sajak Bokonon) banyak dikutip secara serampangan oleh Jonah dalam novel. Satu bait bisa saja mendukung gagasannya, lalu bait yang lain menentangnya. Hal ini kadang menimbulkan kejenakaan tersendiri bagi pembaca. Misalnya, begini:

"Jika kau menemukan hidupmu berkelindan dengan hidup seseorang tanpa alasan yang cukup logis, orang itu barangkali adalah anggota karass-mu."

"Manusia menciptakan papan catur; Tuhan menciptakan karass." 

"Bahwa karass mengabaikan batas-batas negara, institusi, pekerjaan, keluarga, dan kelas-kelas sosial."

"Bentuk karass sebebas amuba,"

(Cat's Cradle, Kurt Vonnegut (1964): 2)

Lalu ditentang sendiri oleh bunyi ayat lain,

"Suka tidak suka tidak ada hubungan dengan karass,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun